Panjang Giant Sea Wall Semarang-Demak Berpotensi Ditambah 10 KM, Ini Alasannya

photo author
- Jumat, 13 Juni 2025 | 13:32 WIB
Banjir rob di Sayung yang belakangan jadi momok masyarakat dan hambatan lalu lintas di Pantura. Giant Sea Wall sebagai salah satu solusi dari pemerintan bakal diperpanjang.  (Humas Jateng)
Banjir rob di Sayung yang belakangan jadi momok masyarakat dan hambatan lalu lintas di Pantura. Giant Sea Wall sebagai salah satu solusi dari pemerintan bakal diperpanjang. (Humas Jateng)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM -- Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin melakukan rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis 12 Juni 2025.

Rapat itu membahas mengenai penanganan banjir rob di Kabupaten Demak. Rapat yang juga diikuti oleh perwakilan masyarakat dan PCNU Demak itu menghasilkan beberapa kesepemahaman.

Salah satunya adalah potensi penambahan panjang giant sea wall (tanggul laut) wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Penambahan itu merupakan permintaan masyarakat agar rob di wilayah Sayung Demak dan Kota Semarang tidak meluas.

"Tadi sudah bertemu dengan Menteri PU, sudah dijelaskan usulan dari masyarakat Kabupaten Demak, kita sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul," kata Taj Yasin usai rapat.

Baca Juga: Viral Tendang Kepala Murid, Guru SMP Karangawen Minta Maaf dan Berakhir Damai

Usulan penambahan tanggul rob berada di sisi Timur Tol Semarang-Demak. Panjangnya lebih kurang 10 km dengan usulan pendanaan senilai Rp1,7 triliun. Itu akan diprioritaskan untuk penanganan rob di Kecamatan Sayung, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Bonang, dan Kecamatan Wedung, dengan total 22 desa yang terdampak rob.

Taj Yasin mengatakan, usulan penambahan panjang giant sea wall tersebut sejalan dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Di mana Presiden telah menyampaikan bahwa tanggul laut raksasa itu akan dibangun di sepanjang pantai Utara Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Banten sampai Jawa Timur yang berpotensi rob.

Sementara untuk penanganan jangka pendek, kata Taj Yasin, normalisasi sungai di wilayah Sayung (Sungai Dombo) sudah dimulai. Alat berat seperti ekskavator sudah diterjunkan ke lokasi, pompa tambahan juga dikerahkan, baik dari Dinas PU maupun Pusdataru Provinsi Jawa Tengah.

Seluruh dinas di Pemprov Jateng juga akan ikut mem-backup, baik untuk memastikan masyarakat mendapatkan pasokan makanan maupun penanganan yang sifatnya kondisional. Hal ini akan dilakukan kira-kira sampai satu pekan ke depan.

"Itu semua sudah dilakukan. Normalisasi juga sudah mulai kami lakukan. Tadi juga disampaikan oleh Kementerian akan ada tambahan pompa sebanyak lima unit yang kapasitasnya lebih besar. (Pompa) yang waktu itu digunakan untuk penanggulangan banjir bandang di perbatasan Demak-Kudus tahun 2023-2024. Itu juga akan diturunkan," katanya.

Baca Juga: Viral Korban Kecelakaan Dipukul Pria Mabuk di Jalan Dr Cipto Semarang, Ini Keterangan Polisi

Terkait penambahan pompa dari kementerian tersebut juga sudah ada koordinasi dengan Wakil Bupati Demak, terutama untuk titik-titik penempatan pompa. Diutamakan pada titik lokasi dengan genangan rob yang dalam, sehingga dalam waktu 2-3 hari sudah bisa menurunkan sekitar 30 cm.

"Itu kalau dilakukan terus-menerus insyaallah daerah-daerah itu akan cepat surut," jelasnya.

Bantuan lain dari Kementerian PU adalah penambahan 7 ekskavator yang akan segera dikirimkan untuk normalisasi sungai di wilayah Demak.

Menurut Taj Yasin, hasil kerukan sedimentasi sungai tersebut akan diberikan kepada masyarakat untuk pengurukan rumah atau fasilitas umum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X