GeMAR, Program Anti Rugi untuk Petani dari Blora, Anak Muda Diajak Bertani

photo author
- Jumat, 25 Juli 2025 | 12:47 WIB
Sekda Jateng Sumarno mengapresiasi program Gerakan Menanam Anti Rugi.  (Humas Jateng)
Sekda Jateng Sumarno mengapresiasi program Gerakan Menanam Anti Rugi. (Humas Jateng)

AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyambut positif program Gerakan Menanam Anti Rugi (GeMAR) yang diinisiasi oleh PT Agro Nusantara Tani Milenial (ANTaM) bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Skema pertanian berbasis kemitraan ini dinilai mampu menekan kerugian petani dan membuka peluang baru bagi regenerasi petani muda di Indonesia.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyebut GeMAR sebagai solusi konkret yang dapat memperkuat ekonomi desa sekaligus mengundang generasi muda untuk kembali ke sektor pertanian.

“Wilayah kita itu mayoritas desa. Jadi pembangunan harus dari desa,” kata Sumarno dalam peluncuran GeMAR di Desa Pelem, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Kamis, 24 Juli 2025.

Program GeMAR menjamin keuntungan bagi petani jagung melalui skema penjaminan harga, pendampingan teknis, serta akses pasar melalui kemitraan industri. Petani tidak perlu khawatir akan kerugian karena hasil panen telah dijamin dan didampingi secara intensif.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, menyatakan bahwa GeMAR lahir dari keresahan petani terhadap ketidakpastian usaha tani selama ini.

“Insyaallah ini menjadi impian seluruh petani di Indonesia,” ujar Yandri.

Ia menegaskan bahwa GeMAR tidak hanya terbatas pada komoditas jagung, namun berpotensi diterapkan pada sektor peternakan dan hortikultura. Dengan dukungan dana desa yang sebagian besar dialokasikan untuk ketahanan pangan, program ini digadang menjadi tonggak gerakan nasional berbasis desa.

“Kita akan gaungkan di seluruh Indonesia. Karena ada dana desa, dan 20 persennya itu bisa untuk ketahanan pangan. Mudah-mudahan dari Desa Pelem, dengan niat tulus ikhlas, bangun Indonesia, desa terdepan untuk Indonesia,” ucapnya.

Bupati Blora, Arief Rohman, juga menyambut baik GeMAR sebagai bagian dari strategi nasional dalam mencapai ketahanan dan kemandirian pangan.

“Ini gerakan strategis untuk wujudkan Asta Cita Presiden, terutama swasembada dan ketahanan pangan. Kami harap desa, BumDes, dan koperasi desa bisa terlibat, agar petani tidak was-was ketika menanam,” katanya.

Sementara itu, perwakilan PT ANTaM, Andri, mengungkapkan bahwa GeMAR juga bertujuan menarik keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian.

“Dari 140 petani anggota kami, hanya 2 orang usianya di bawah 40 tahun, dan hanya 1 orang yang di bawah 30. Ini jadi perhatian kami. Di sisi lain, anak muda melihatnya sisi untung rugi. Maka apa yang menarik buat anak muda? Jaminan usaha tani. Maka dari itu kami gagas gerakan ini,” terangnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X