BANDUNG, AYOSEMARANG.COM -- Jabar Media Summit 2025 resmi menyampaikan sejumlah rekomendasi penting bagi para stakeholder di sektor media. Fokus utama yang diangkat meliputi dukungan keberlanjutan industri media lokal hingga strategi adaptasi menghadapi era Artificial Intelligence (AI).
Dalam perhelatan yang digelar di Pasteur Conventions Center, Holiday Inn Hotel, Kota Bandung, Kamis (11/9/2025), setidaknya terdapat 15 rekomendasi yang dihasilkan dari rangkaian diskusi intensif sejak pagi hari.
Ketua AMSI Jabar, Satrya Graha, menekankan bahwa rekomendasi pertama berkaitan erat dengan keberlanjutan media lokal. "Pemerintah daerah dan stakeholder bisnis perlu menyiapkan insentif dan kolaborasi untuk menjaga keberlangsungan media lokal. Bentuknya bukan hanya lewat iklan, tapi juga program kemitraan," ujarnya.
Selain itu, terdapat dorongan kuat agar media lokal bisa melakukan diversifikasi usaha. Stakeholder diharapkan membuka akses pendanaan, pelatihan kewirausahaan, hingga model joint venture untuk memperluas peluang bisnis.
Baca Juga: Media Massa Jadi Pilar Informasi Terpercaya di Tengah Banjir Konten Digital
Satrya juga menyoroti pentingnya inkubasi inovasi digital media. Menurutnya, diperlukan ekosistem inovasi yang melibatkan akademisi, startup, investor, dan media untuk menguji model bisnis serta produk digital baru. Ia menambahkan, arah kebijakan iklan pemerintah sebaiknya lebih adil agar media kecil juga mendapatkan kesempatan bertahan.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor perlu diperkuat. "Sehingga mereka tidak bekerja sendirian menghadapi disrupsi," cetusnya. Rekomendasi lain juga menyinggung pemetaan posisi media dalam rantai industri, di mana akademisi dan asosiasi media berperan dalam riset strategi hilirisasi dan monetisasi.
Penanggung Jawab AyoBandung ID, Adi Ginanjar Maulana, menggarisbawahi urgensi pemanfaatan AI dalam ruang redaksi. Menurutnya, stakeholder teknologi dan startup perlu menyediakan akses, lisensi murah, maupun pelatihan. "Itu agar mereka bisa mengadopsi AI secara proporsional," jelasnya.
Adi juga menekankan perlunya pedoman etis penggunaan AI agar teknologi tidak menurunkan kepercayaan publik. Di sisi lain, literasi AI untuk jurnalis harus diperkuat melalui kurikulum baru yang dirancang akademisi, asosiasi wartawan, dan lembaga pelatihan. Dengan begitu, jurnalis tidak merasa terancam digantikan oleh mesin.
Baca Juga: Strategi Media Lokal Hadapi Persaingan Digital Lewat Konten Berdampak
Ia menambahkan bahwa masyarakat juga perlu dilibatkan secara aktif. Pemerintah daerah bersama komunitas dapat membuka ruang citizen journalism atau kanal netizen sebagai sarana partisipasi publik. Dengan langkah ini, warga bisa merasa memiliki ekosistem informasi yang sehat.
Sementara itu, Manajer Online Tribun Jabar, Kisdiantoro, menegaskan pentingnya peran media dalam fungsi edukasi publik, misalnya terkait isu kekerasan terhadap anak di Jawa Barat. "Maka edukasi tak cukup di ruang kelas," katanya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa media tetap harus memperbaiki kualitas internal, mengingat masih banyaknya aduan yang diterima Dewan Pers.
Jabar Media Summit 2025 mengangkat tema Pendalaman Model Bisnis dan Konten Berdampak, dengan empat sesi utama: Masa Depan Media Lokal di Era Digital, Penggunaan AI untuk Mendukung Kerja Local Media, Membangun Konten Berdampak untuk Ekosistem Informasi Publik, serta Kolaborasi Media Lokal dan Stakeholder.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi AyoBandung.id, Suara.com, dan Radar Cirebon. Ratusan peserta hadir, mulai dari perwakilan media se-Jawa Barat, akademisi, pemerintah, hingga pelaku usaha. Dukungan datang dari berbagai institusi, antara lain bank bjb, Bank BNI, Bio Farma, PLN UID Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, Eiger Adventure, JNE, Yamaha, hingga Diskominfo Kota Cirebon.