Peduli Soal Sampah, WBP Lapas Plantungan Olah Limbah Plastik jadi Tas Belanja

photo author
- Kamis, 18 September 2025 | 11:54 WIB
Kepala Lapas Plantungan bersama Ketua KDMP Sidokumpul kerjasama pemasaran hasil olahan limbah plastic WBP Lapas Plantungan.  (edi prayitno/kontributor kendal)
Kepala Lapas Plantungan bersama Ketua KDMP Sidokumpul kerjasama pemasaran hasil olahan limbah plastic WBP Lapas Plantungan. (edi prayitno/kontributor kendal)

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM -  Lapas Pemuda Kelas IIB Plantungan tidak hanya fokus pada pembinaan mental saja. Lapas Plantungan kini menantang predikat Kendal Kabupaten Terkotor dengan meluncurkan program pemberdayaan warga binaan berbasis pengolahan limbah plastik.

Program ini bertujuan memberikan keterampilan kepada warga binaan dalam memanfaatkan limbah menjadi produk bermanfaat, salah satunya tas belanja atau rinjing.

Produk tersebut diharapkan mampu membantu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kantong plastik sekali pakai yang selama ini mencemari lingkungan dan kerap dibuang langsung ke tanah maupun sungai.

Kepala Lapas Pemuda Plantungan, Suharno menyatakan bahwa inisiatif ini lahir dari keprihatinan atas kondisi Kendal yang tercatat berada di peringkat ke-340 sebagai kabupaten terkotor di Indonesia.

Menurutnya, lapas tidak hanya menjadi tempat menjalani hukuman, tetapi juga harus menjadi pusat pembinaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Ini sangat bagus untuk menambah keterampilan warga binaan, sekaligus membuka peluang penghasilan bagi mereka. Lebih dari itu, langkah ini adalah wujud nyata tekad kami membantu pemerintah Kabupaten Kendal dalam mengatasi persoalan sampah,” ujar Suharno,Kamis 18 september 2025.

Baca Juga: Gubernur Ahmad Luthfi Jamin Tidak Ada Kenaikan Tunjangan Perumahan DPRD

Dalam mendukung program ini, Lapas Pemuda Plantungan menjalin kerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sidokumpul. Melalui kerja sama tersebut, warga binaan akan berperan sebagai tenaga kerja yang memproduksi tas belanja berbahan limbah, sementara KDMP Sidokumpul akan menangani pelatihan teknis dan pemasaran produk.

Ketua KDMP Sidokumpul, Pujiono, menyambut baik sinergi tersebut. Menurutnya, pengolahan limbah menjadi produk bernilai guna bukan hanya membantu lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, baik bagi warga binaan maupun masyarakat sekitar.

“Kami siap mendukung dari sisi pelatihan produksi maupun pemasaran hasil karya warga binaan. Ini bukan sekadar program keterampilan, tetapi sebuah gerakan nyata untuk menciptakan solusi bersama menghadapi persoalan limbah di Kendal,” tegas Pujiono.

Program pembuatan tas limbah ini memiliki multi-manfaat. Selain melatih keterampilan warga binaan agar memiliki bekal setelah bebas, program ini juga berkontribusi membantu para petani dan warga pasar.

Dengan adanya tas belanja berbahan limbah yang murah dan tahan lama, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa harus menambah beban pencemaran plastik sekali pakai.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X