1.000 Mahasiswa UKSW Doa untuk Palu dan Donggala

photo author
- Kamis, 4 Oktober 2018 | 18:34 WIB
Doa bersama bagi korban bencana gempa di Palu dan Donggala digelar di lapangan sepakbola UKSW, Kamis (4/10/2018). (foto humas UKSW)
Doa bersama bagi korban bencana gempa di Palu dan Donggala digelar di lapangan sepakbola UKSW, Kamis (4/10/2018). (foto humas UKSW)

SALATIGA, AYOSEMARANG--Satya Wacana Peduli #2 Pray for Sulawesi Tengah “One Heart One Nation” digelar civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Kamis (4/10/2018) malam. Acara yang digelar di lapangan Sepakbola UKSW ini, diikuti setidaknya 1.000 orang.

Lagu Indonesia Raya mengalun membuka acara. Mengenakan baju hitam atau warna gelap dan pita putih, civitas akademika membentuk miniatur pulau Sulawesi. Lilin mulai dinyalakan bersamaan dengan mengalunnya lagu “Ibu Pertiwi”. Suasana haru mulai menyelimuti peserta saat lagu ini dinyanyikan. Nampak beberapa peserta tak bisa menahan air matanya. 

Dua puisi berjudul “Tangisan Senja Tadulako” dan “Dengarkan Aku” juga ditampilkan dalam acara Satya Wacana Peduli.
\nSuasana semakin bertambah haru saat Rival Jekson Belora, salah satu mahasiswa yang berasal dari Sulawesi Tengah berbagi cerita tentang bencana yang menimpa daerahnya. 

Dengan sedikit menahan isak tangis, mahasiswa angkatan 2016 ini menceritakan bagaimana sulitnya mahasiswa asal Sulawesi Tengah berusaha mencari informasi keberadaan keluarga pasca bencana. Belum pulihnya akses komunikasi sampai sekarang membuat masih ada mahasiswa yang belum mengetahui secara pasti keadaan keluarganya.

AYO BACA : KIW Bangun Instalasi Air Bersih dari Sungai

Mahasiswa asal Sulawesi Tengah di UKSW yang tergabung dalam “Rukun Keluarga Mahasiswa Sulawesi Tengah (Ruma Sulteng)” juga mempersembahkan sebuah lagu “Jangan Pernah Menyerah” yang dipopulerkan oleh Edward Chen. Sambil membawa lilin, mahasiswa Ruma Sulteng nampak tidak bisa menahan tangis haru teringat keluarga masing-masing.

Acara ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pdt Cindy Quartyamina Koan, MA. dan penggalangan dana.
\nHadir dalam acara tersebut Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara beserta para pembantu rektor. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan rasa dukanya atas bencana yang menimpa Palu dan sekitarnya.

“Bencana di Palu dan Donggala adalah peristiwa alam yang tidak bisa kita hindari. Bersyukur rekan-rekan mahasiswa, dosen dan pegawai UKSW dari Sulawesi Tengah sebagian besar sudah ada yang mendapatkan kabar bagaimana keluarga disana. Kita terus mendukung dalam doa agar bisa menerima situasi ini dengan lapang dada. Kita semua disini satu keluarga,” tuturnya.

Ditambahkan Neil Semuel Rupidara, kampus UKSW saat ini juga telah mengambil beberapa kebijakan, khususnya untuk mahasiswa UKSW asal Sulawesi Tengah. Beberapa langkah lanjutan juga sedang digodok pimpinan untuk meringankan beban korban bencana di Sulawesi Tengah. Saat ini, berkoordinasi dengan kantor Pembantu Rektor III, pihak kampus akan memberikan keringanan  uang kuliah sampai kondisi di sana aman.

AYO BACA : Suporter Siap Patungan Ringankan Beban PSIS

“Kebijakan ini kami berlakukan bagi mahasiswa asal Palu dan Donggala. Data sementara kami ada sekitar 25 mahasiswa. Selain itu pihak kampus juga akan membantu biaya hidup mahasiswa asal Sulawesi Tengah melalui kelompok etnis mahasiswa ruma Sulteng,” papar Pembantu Rektor III UKSW Dr Andeka Rocky Tanaamah, M.Cs.

Ditemui seusai acara, Rival mengungkapkan sebanyak 186 mahasiswa UKSW asal Sulawesi Tengah bersyukur banyak pihak yang memberikan dukungan. 

“Kami berterimakasih atas semua dukungan dan bantuan yang telah diberikan. Acara doa bersama ini juga menguatkan kami,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Rival, dia dan mahasiswa asal Sulteng berharap bantuan-bantuan yang diberikan untuk masyarakat Sulteng bisa tepat sasaran. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Andri Ridwan Fauzi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X