BATANG, AYOSEMARANG.COM - Puluhan emak-emak terdampak pembangunan PLTU 2x1.000 MW Desa Ujungnegoro Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang, memanfaatkan waktu luang untuk mendapatkan tambahan cuan guna memenuhi kebutuhan keluarga.
Caranya, mereka melakukan petakitan merakit box sarung yang dalam sehari mampu menyelesaikan 10 ribu box sarung milik PT Sukorintex sebuah perusahaan penghasil sarung Wadimor.
Emak-emak yang berjumlah 30 orang itu, yang awalnya membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan nama Telaga Rejeki pada tahun 2020. Mereka awalnya satu orang hanya bisa menyelesaikan 5 box dalam sehari. Namun lambat laun, anggota KUB bisa mencapai 300 box sehari.
Baca Juga: Berhasil Tumbuhkan Minat Baca, Perpudes Simbangjati Batang Masuk 40 Perpusdes Terbaik se-Indonesia
"Semula kami hanya 15 orang, kini terus bertambah hingga mencapai 30 orang," kata ketua KUB Telaga Rejeki, Tuturinti (43), di kediamannya, Selasa 23 Mei 2023.
Perakitan satu box dihargai sebesar Rp 50. Jadi tiap hari, KUB Telaga Rejeki bisa memperoleh sejumlah Rp 500 ribu.
"Ada dua jenis box yang dikerjakan yaitu jenis layer dan non layer. Tingkatan kesulitan layer lebih tinggi yaitu Rp150 per box, lalu untuk box non layer Rp 50," kata Tuturinti.
Untuk kemampuan membuat box layer sekitar 100 box per hari. Sedangkan pembuatan box non layer bisa mencapai 300 box per hari.
Baca Juga: Reddit Spoilers One Piece 1085: Im Sama Adalah Anak dari Ratu Lily? Ini Buktinya!
KUB Telaga Rejeki kata Dia, berdiri sejak 2019 yang langsung di bawah binaan dari PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). Seluruh anggotanya merupakan warga sekitar.
Senior Manager CSR BPI, Bhayu Pamungkas, membina total 26 KUB sejak Juni 2020. Total ada 228 anggota di 26 KUB itu dan sudah memproduksi hingga saat ini 4.125.765 box.
"Pendapatan metaka secara kumulatif totalnya mencapai Rp618.864.750," tukasnya.
