Dualisme Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga Demak, Ketua Lembaga Adat Kadilangu Minta Bukti Kebenarannya

- Kamis, 25 Mei 2023 | 10:27 WIB
Ketua Lembaga Adat Kadilangu Demak R Agus Supriyanto  (Zaidi)
Ketua Lembaga Adat Kadilangu Demak R Agus Supriyanto (Zaidi)

AYOSEMARANG.COM -- Dualisme penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga Demak viral tahun 2022 lalu, kedua pihak ahli waris antara Panembahan dan Kasepuhan saling klaim.

Menanggapi itu, Ketua Lembaga Adat Kadilangu, R Agus Supriyanto angkat bicara, ia menuding bahwa salah satu pihak yang mengaku menjamasi pusaka adalah klaim semata.

Menurutnya, penjamasan pusaka Sunan Kalijaga keris Kyai Carubug dan rompi Kutang Ontokusumo sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam.

"Kalau anda cermati sejarah, Penjamasan sebelum Republik (Indonesia) berdiri sudah ada yang namanya acara penjamasan dan ini acara yang sakral. Kalau orang lain orang awam dari dusun-dusun mereka berjalan kaki demi untuk mengikuti penjamasan," katanya.

"Justru sekarang ini jadi runyam, karena acara ini ada kelompok yang menganggap ini tidak sakeral, kenapa saya bilang gitu, karena acara penjamasan sebentar tidak dua, hanya satu kali. Kenapa satu kali, karena saya yang membuka dan saya yang menutup kotak pusaka itu," imbuh R Agus.

Ia menjelaskan, tim penjamas ditunjuk oleh Panembahan Kadilangu Raden Krisnaedi selaku Pemimpin Spiritual Adat. R Agus menyebut, dalam prosesi itu ia bertugas membuka dan menutup peti pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.

"Tapi kok ada pihak-pihak yang berani mengaku menjamasi, ayo dibuktikan, siapa yang menjadi pengadil, Forkopimda silahkan hadir, bupati silahkan hadir, bupati silahkan hadir, nanti peti pusaka diturunkan ayo kita uji kita buktikan," ujarnya.

R Agus menuturkan, tempat penyimpanan pusaka Sunan Kalijaga adalah peti kuno yang dilengkapi kunci kuno. Untuk itu, apabila ada pihak lain yang mengklaim bisa melakukan penjamasan seolah tidak menghormati Sunan Kalijaga.

"Kalau orang luar saja begitu menghormati, ribuan orang datang dari pagi sampai malam, kok ini ada orang yang mengklaim penjamasan dua kali. Darimana mereka, saya katakan mereka tidak mungkin bisa membuka kunci, yang membuka nutup saya tiap tahunnya. Berarti penjamasan dari dulu hanya satu kali sejak dulu, gak ada penjamasan dua kali, itu omong kosong," terangnya.

Menyikapi adanya klaim penjamasan dari pihak lain pada tahun sebelumnya, pada pelaksanaan tahun 2023 ini apabila terdapat kejadian yang sama ia meminta pembuktian.

"Kalau memang ini fear ya, kalau pengen ngerti siapa sebenarnya ya diuji saja, sebelum pra penjamasan itu diturunkan (kotak pusaka) diuji, siapa yang bisa membuka ayo diuji dengan saya, mereka katanya punya kunci untuk membuka, ayo buka, saya buka saya tutup lagi, silahkan diuji bisa buka tidak," ucapnya.

Orang yang juga menjadi Ketua Pembina Yayasan Sunan Kalijogo Kadilangu itu menegaskan, apabila tidak bisa membuktikan bisa melakukan penjamasan dengan membuka peti kuno yang berisi pusaka itu itu sama saja melakukan penipuan terhadap publik.

"Kalau tidak bisa berarti mereka melakukan penipuan setiap tahunnya, pidana dong, karena mereka melakukan penipuan terhadap masyarakat, dia melakukan kegiatan itu sumbangan darimana, kalau ada sumbangan berarti melakukan penipuan terhadap masyarakat kan, ini kita yang menjadi prihatin lah, jangan menjual nama Sunan Kalijaga, ini sosok wali yang sangat besar," tukasnya. (Zaidi)

 

Halaman:

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Terkini

X