PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM -- Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Muktamar Sufi Internasional yang digelar di Kota Pekalongan, Selasa 29 Agustus 2023.
Muktamar yang berlangsung selama tiga hari itu dihadiri oleh para ulama sufi dari 38 negara, termasuk 1.000 ulama sufi Indonesia yang tergabung dalam World Sufi Assembly.
Muktamar yang direncanakan berakhir pada 1 September 2023, akan membahas 4 bidang yang menjadi pokok utama pembahasan, yaitu soal pendidikan sufi dan pengaruhnya terhadap penyucian jiwa, kemudian soal ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Datang Bersama di Muktamar Sufi Dunia di Pekalongan, Ini Isi Komunikasi Ganjar Pranowo dan Jokowi
Lalu, industri media dan opini publik, serta peran penting tasawuf dalam membangun manusia dan mengembangkan peradaban.
Hasil pembahasan muktamar sangat dinantikan oleh banyak masyarakat, khususnya umat Muslim.
Hal itu yang disampaikan Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rizal Bawazier, yang hadir dalam acara itu.
Ia merasa bangga menjadi satu dari ribuan orang yang mendapat undangan gelaran internasional itu.
Baca Juga: 1.500 Aparat Gabungan Amankan Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan
"Yang saya lihat itu dari beberapa agenda yang ada, sangat bagus sekali. Jadi ada yang membahas nanti perekonomian dan pendidikan," katanya, Selasa 29 Agustus 2023 malam.
Ia berujar, menunggu hasil dari pembahasan Muktamar Sufi Internasional. Khususnya, hasil yang bisa diaplikasikan langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya umat Islam.
Politisi PKS itu menyebut bahwa harapan itu disematkan pada tidak hanya dari 73 ulama internasional dari 34 negara. Tetapi, juga total 1.000 ulama dalam negeri yang berperan aktif dalam Muktamar Sufi Internasional.
"Aplikasi (hasil) dari Muktamar Sufi Internasional inilah yang diharapkan oleh umat muslim di dunia ini. Menurut saya, hal itu yang paling penting," tuturnya.
Baca Juga: Menginap di Gereja Santo Antonius Padua Kendal, 32 Banthe Disambut Tari Sufi