regional

Konservasi Danone-AQUA Berdampak Positif Bagi Desa di Boyolali, Cegah Bencana dan Bantu Perekonomian

Jumat, 24 November 2023 | 15:44 WIB
Kegiatan Danone-AQUA saat mengecek konservasi di Tamansari Boyolali. ((AQUA))

SOLO, AYOSEMARANG.COM - Kepala Desa Mriyan Tamansari, Boyolali, Suwandi mengungkapkan dampak positif dari konservasi yang dilakukan oleh perusahaan Danone-AQUA di wilayahnya.

Danone-AQUA memang mempunyai program melakukan berbagai upaya konservasi baik mulai dari pengelolaan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) sampai perkebunan yang bermanfaat buat masyarakat.

Khusus di Desa Mriyan Tamansari, Danone-AQUA melakukan konservasi dengan aksi menanam tanaman keras seperti 1.500 bibit kopi di Desa Sangup dan 2.000 bibit.
Tanaman kopi dipilih tidak hanya untuk kepentingan konservasi dan lingkungan tapi juga turut berkontribusi terhadap perekonomian warga setempat.

Suwandi menuturkan sebenarnya masyarakat sedikit menghadapi dilema karena tanaman kopi, meskipun memiliki nilai ekonomi tinggi, tapi akhirnya menggerus sebagian lahan yang biasa ditanami sayuran.

"Jadi yang bisa dilakukan dari konservasi ini adalah menanam kopi di tepi-tepi ladang atau tanaman kopi sebagai pembatas lahan,” paparnya.
Meskipun dilematis, namun masyarakat sudah cukup peduli terhadap kebutuhan konservasi karena ini untuk kepentingan jangka panjang.

“Masyarakat di sini sudah merasakan manfaatnya, dalam beberapa tahun terakhir yang namanya bencana alam terutama tanah longsor, sudah jarang terjadi,” tutur dia.
Upaya konservasi lain adalah mengembangkan bisnis teh lokal, penanaman dan budidaya tanaman herbal seperti jahe merah dan jahe putih, serta mengenalkan jenis tanaman bernilai penting untuk konservasi dan juga pakan ternak yakni tanaman jenis indigofera.

Di Mriyan, sedikitnya ada 3.000-an tanaman indigofera yang dibudidayakan. indigofera ditanam mengelilingi tanaman pangan terutama di daerah yang kemiringan. Indigofera diketahui mampu mencegah erosi tanah.

“Nah untuk indigofera ini juga awalnya masyarakat banyak yang tidak tahu manfaatnya. Ternyata bisa untuk pakan ternak, ini sangat mendukung kegiatan ekonomi masyarakat," sambungnya.

Suistainable Development Manager Danone – AQUA, Rama Zakaria, dalam keterangan tertulisnya menerangkan Tamansari merupakan kawasan yang menjadi percontohan atau model bagi desa lain di sekitarnya dalam mengembangkan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam aspek sosial dan lingkungan.

Konservasi di Desa Mriyan juga berkiatan dengan program konservasi AQUA dengan Pusur Institute untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan serta menunjang kebutuhan air di wilayah sepanjang sungai Pusur.

Pusur Institute merupakan forum multisektor yang beranggotakan lembaga pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat, perguruan tinggi, pengusaha swasta dan BUMD, kelompok petani, relawan serta tokoh masyarakat.
"Upaya konservasi itu sekaligus sebagai mitigasi bencana alam seperti banjir, longsor, serta kekeringan," ungkapnya.
Sungai Pusur merupakan anak sungai Bengawan Solo yang berhulu di wilayah Desa Sruni Musuk dan bermuara di Desa Boto Kecamatan Wonosari sampai dengan Desa Serenan Kecamatan Juwiring, Klaten, dengan panjang hulu ke hilir mencapai 36,8 km.
Kegiatan konservasi pun tersebar di kawasan hulu, tengah, dan hilir Sungai Pusur.

"Beberapa upaya konservasi yang dilakukan di kawasan hulu Sungai Pusur antara lain, penanaman 141.041 pohon mahoni, suren, sengon, cengkih, durian, kakao, bambu di Desa Sumbung serta budidaya dan produksi kopi Merapi Lestari termasuk pembinaan terhadap Kedai Kopi Merapi Lestari," pungkasnya.

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB