PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM -- Meskipun masa tunggu haji di Kota Pekalongan diperkirakan lebih dari 30 tahun, semangat umat Islam di kota ini untuk beribadah ke Tanah Suci tak pernah surut.
Dengan pendaftaran haji tahun 2024, calon jemaah bisa berangkat paling cepat sekitar tahun 2054.
“Masa tunggu haji memang bervariasi se-Indonesia, namun untuk Kota Pekalongan, setelah dibagi dari jumlah pendaftar yang masuk 920.027 orang, masa tunggunya sekitar 31 - 32 tahun.” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky, Rabu 24 April 2024.
Baca Juga: Kabupaten Batang Siapkan SPAM Petanglong dengan Sumber Air Kaliboyo
“Kami bersyukur atas kebijakan Pemerintah Indonesia yang membatasi pendaftaran haji hanya bagi mereka yang belum pernah berangkat. Bagi yang sudah pernah, mereka baru bisa berangkat lagi setelah 10 tahun dari haji terakhir mereka.”
Dengan harapan akan peningkatan kuota jemaah haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi, Kasiman berharap masa tunggu dapat dikurangi.
Faktor-faktor seperti kewajiban haji bagi yang mampu dan pembatasan kuota, membuat kuota yang ada tidak seimbang dengan animo pendaftar.
“Seharusnya, kuota haji Indonesia di atas 250 ribu. Berdasarkan data per Desember 2023, jumlah warga muslim Indonesia mencapai 237 juta, sehingga seperseribunya adalah 237 ribu jemaah. Dengan tambahan 20 ribu, Indonesia seharusnya memiliki kuota 257 ribu,” jelas Kasiman.
Baca Juga: Calon Jamaah Haji Batang dari Remaja 18 Tahun hingga Lansia 88 Tahun Jalani Manasik
Setiap tahun, pendaftar jemaah haji di Kota Pekalongan mencapai 1200 orang dengan usia minimal pendaftaran 12 tahun.
“Bagi yang memiliki rezeki lebih, daftarkan putra-putri Anda lebih awal. Tiga puluh tahun kemudian, mereka masih akan berada di usia 40-an tahun.” ungkap Kasiman
Pada tahun haji 1445 Hijriyah/2024 Masehi, Kota Pekalongan akan memberangkatkan 335 orang calon jemaah haji. Dalam daftar itu, CJH termuda berusia 19 tahun, sementara CJH tertua berusia 88 tahun.