nasional

3 Sektor Industri Sering Jadi Sektor Rawan PHK di Jateng, Ini Alasannya

Jumat, 7 Juni 2024 | 17:52 WIB
Sekretaris KSPI Jateng Aulia Rahman saat ditemui dalam aksi tolak Tapera. Aulia mengonfirmasi tiga industri yang rawan PHK. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Baca Juga: Masuki Triwulan Kedua 2024, Ratusan Pekerja di Jateng Terdampak karena 3 Perusahaan Tutup dan 59 Berselisih PHK

Lebih detail Aulia menambahkan perusahaan itu tutup dengan berbagai faktor.

Misalnya untuk farmasi yang belum puluh dan ada kebijakan-kebijakan yang membuat mereka kesulitan mendapat bahan baku.

Sedangkan untuk garmen dikarenakan banyak persaingan dari luar negeri.

"Garmen itu tadinya begini. Contoh lah sepatu ya. Kalau sepatu ini persaingan dari luar sungguh luar biasa ya. Data kami di Jepara alas sepatu. Persaingannya sebenarnya persaingannya dari produk," tambahnya.

Baca Juga: Warga Donosari Diberi Edukasi Soal Nikah Siri dan Perceraian

KSPI sendiri, lanjut Aulia, selalu menyarankan dalam PHK. Menurutnya upah adalah faktor penting dalam kesejahteraan.

Apabila upah tinggi, daya beli meningkat maka perusahaan akan lebih aman.

"Sekarang ditekan upahnya. Lalu teman-teman nahan. Sekarang mereka menahan untuk tidak belanja sekunder hanya yang primer-primer saja. Hanya makanan saja. Artinya mereka tidak belanja karena upahnya kecil. Nah ini perusahaan-perusahaan yang contoh farmasi itu, dia produksi salisil obat-obat. Sekarang mereka lari ke industri es. Tidak biaa mendapat masukan. Karena daya beli menurun," pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini