regional

Tirakatan Tahun Baru Islam, Jamaah Padhang Bulan Sajikan 50 Ekor Ingkung

Selasa, 9 Juli 2024 | 11:29 WIB
Tumpeng berisi ayam utuh atau ingkung disiapkan untuk disantap bersama Jamaah Padhang Bulan saat istigosah dan tirakatan tahun baru Islam di Ponpes Safi’iyah Salafiah Desa Gebanganom Kangkung. (edi prayitno/kontributor kendal  )

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Merawat tradisi yang sudah dilaksanakan setiap tahun baru Islam, Jamaah Padhang Bulan menggelar doa bersama dan tirakatan. Yang menarik dari tradisi ini adalah tumpeng yang disajikan bersama ayam utuh untuk disantap bersama-sama.

Tahun ini sebanyak 50 ekor ingkung disiapkan untuk dimakan bersama jamaah, usai istigosah dan berdoa bersama di Pondok Pesantren Safi’iyah Salafiah Desa Gebanganom Kecamatan Kangkung Kendal.

Tirakatan serta istigosah dan doa ini selalu dilaksanakan Selasa 09 Juli 2024 dinihari  dan diikuti jamaah Padhang Bulan. Selain berdoa bersama,  jamaah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan juga menggemakan sholawat diiringi rebana. Ikut juga tim KKN UIN Walisongo Semarang yang sedang melaksanakan KKN di Desa Gebanganom.

Sekretaris jamaah istigosah Padhang Bulan, Muhammad Muslikin mengatakan kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk berdoa bersama memasuki tahun baru. “Setiap tahun melaksanakan istigosah di tahun baru 1 Muharam sekaligu penggalangan dana untuk santunan anak yatim piatu,” katanya.

Baca Juga: Sambut Tahun Baru Islam, PMK Patungan Gelar Kaliwungu Bersholawat

Yang selalu ada dalam kegiatan ini adalah hidangan yang disiapkan untuk dimakan bersama-sama. Untuk tahun ini disiapkan  sebanyak 50 ekor ingkung lengkap dengan nasi dan sayuran dalam wadah besar disiapkan.

Sebelum disantap bersama-sama jamaah Padhang Bulan ini berdoa dan mendengarkan tausiyah dari ulama yang kali ini menghadirkan KH RM Ali Ridho Pengasuh PP AR Ridho Wonolopo Canden Jetis Bantul, sebagai bahan refleksi memasuki tahun baru Islam 1446 hijriyah.

KH RM Ali Ridho dalam tausiyahnya mengatakan bulan Muharram, seperti pinang dibelah dua, antara anak yatim dan yang menyantuni. “Bagaikan kakak dan adik, ketika adik sakit maka kita wajib nyundaki. Ketika mereka sedih maka kita yang menghibur. Jadi ojo eman-eman menyantuni dan menyanyangi anak yatim dan piatu. Mulo gambarane kui jari telunjuk dan jari tengah maka akan terasa indah kalau saling berdampingan,” jelasnya.

Baca Juga: Laga Amal Ngabuburit Bulugede Football Club, Dana Terkumpul untuk Santunan Anak Yatim

Sementara Ketua LDNU Kendal Kyai Yusro Mubarok menyampaikan amanah dari Almarhum Gus Mufton untuk menjaga Jamaah istighotsah padhang bulan adalah ibadah yang luar biasa. “Ini merupakan wujud bukti bakti pada guru,” katanya.

Suasana guyub dan rukun jamaah Padhang Bulan ini terlihat saat menyantap hidangan ingkung. Layaknya santri pondok pesantren,  jamaah menyantap makanan dengan penuh harapan memasuki tahun baru ini dimudahkan semua urusan. Sebelumya juga dilaksanakan ziarah ke makam KH. Samrodin Rois dan Kyai Mufton.

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB