regional

Posyandu dan Puskesmas jadi Integrasi Layanan Kesehatan Primer

Jumat, 19 Juli 2024 | 15:38 WIB
Menkes RI bersama Bupati Kendal saat berkunjung ke Puskesmas Plantungan Jumat 19 Juli 2024. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Masih rendahnya status kesehatan di Indonesia dikarenakan  fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang belum merata hingga ke pelosok daerah. Sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia sangat memerlukan fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang kompeten dengan jumlah memadai.

“Pemenuhan kebutuhan di Puskesmas dan Posyandu merupakan upaya dari Integrasi Layanan Primer (ILP) dalam mewujudkan transformasi layanan primer di Indonesia,” ujar Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat berkunjung di Puskesmas Plantungan Kendal Jawa Tengah, Jumat 19 Juli 2024.

Dikatakan, jika layanan primer merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan Indonesia.  Dalam penerapannya memiliki fokus memperkuat aktivitas promotif preventif untuk menciptakan lebih banyak orang sehat, memperbaiki skrining kesehatan serta meningkatkan kapasitas layanan primer.

“Jadi hidup sehat bisa dilakukan setiap warga. Keberadaan posyandu, dan puskesmas ini bagian dari layanan kesehatan kepada masyarakat. Mulai balita, dewasa hingga lansia,” ujarnya.

Budi menyebut dalam transformasi pelaksanaan integrasi layanan primer fokus utama pada edukasi penduduk dengan melakukan penguatan peran kader, kampanye, dan membangun gerakan, menggunakan platform digital dan tokoh masyarakat.

Baca Juga: Cegah Stunting, Puskesmas Tingkatkan Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin

“Lalu pencegahan primer, hal ini dilakukan dengan melakukan penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia,” terang dia.

Selanjutnya, pencegahan sekunder dengan melakukan skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining, stunting, dan peningkatan ANC untuk kesehatan ibu dan bayi

“Serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer, dengan melakukan revitalisasi network dan standarisasi layanan di puskesmas, posyandu, dan kunjungan rumah,” imbuhnya. 

Sementara itu Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengungkapkan masih ada beberapa daerah masih jauh dari rumah sakit. Di Kendal dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sudah mampu menyediakan 3 layanan kesehatan berupa pembangunan rumah sakit.

“Dan insya allah tahun 2024 ini, Pemkab Kendal mampu memberikan ultimate health center (UHC) untuk masyarakat luas di kabupaten Kendal khususnya,” kata Dico.

Terkait layanan transformasi kesehatan, Dico mengapreasiasi kerja keras dinas kesehatan dan jajarannya mampu menjadikan Puskesmas Plantungan sebagai percontohan nasional pelayanan kesehatan.

“Ada sebanyak 80 lebih daerah di indonesia melakukan studi banding ke Puskesmas Plantungan Kendal. Ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa. Tentunya berkat kerja keras seluruh tenaga Kesehatan yang ada di Kendal, semoga bisa ditingkatkan dan dipertahankan,” lanjutnya.

Dico juga menyampaikan dari total 1.451 posyandu ada sebanyak 331 posyandu lokus telah melaksanakan ILP. Sedangkan 400 posyandu di luar lokus ILP juga telah melaksanakan ILP. “Saat ini di Kabupaten Kendal 25 puskesmas pembantu, 98 polikinik Kesehatan desa dan 551 posyandu telah menerapkan ILP memberikan pelayanan komprehensif,” tandasnya.

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB