KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Seorang pria berusia 28 tahun warga Desa Ngabean ditemukan gantung diri di rumahnya menggunakan sarung, Rabu 18 september 2024 sekitar pukul 09.00 WIB. Korban berinisial EFR ini kali pertama ditemukan orangtuanya yang mencari keberadaan anaknya.
Korban sebelumnya bersama ayahnya Rabu pagi berkunjung ke Desa Salamsari setelah diundang istri korban untuk bermusyawarah. Dalam musyawarah keluarga berencana membawa korban EFR berobat ke Pedurungan.
“Jadi awalnya orangtua korban diminta datang ke rumah istri korban di Desa Salamsari untuk musyawarah karena dalam sebulan terakhir ini korban mengalami Halusinasi dikejar kejar orang banyak hendak dikeroyok,” terang Kapolsek Boja AKP Sariyanto.
Kemudian saat hendak pulang ke Ngabean, korban ikut ke rumah orangtanya. Orangtua korban lalu bekerja menusuk sate di dapur dan ditunggu Korban.
Baca Juga: Sempat Hilang, Pria Bertato Ditemukan Gantung Diri di Gunungpati Semarang
“Lalu korban hendak merokok dan meminjam korek api kepada ayahnya. Korban waktu itu masih di dapur dan ayah korban keluar. Selang 15 menit yahnya mencari Korban dan mendapati korban telah meninggal dunia gantung diri diruang Sholat dengan menggunakan sarung,” imbuh kapolsek.
Ayah korban lalu meminta tolong dan melaporkan kejadian ke Polsek Boja. Tim medis pukesmas Boja 2, Polsek boja dan koramil Boja tiba di TKP untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.
“”Hasil pemeriksaan tim medis dipimpin oleh dr Bramantyo bahwa korban saat diperiksa dalam keadaan meninggal dunia. Keluar air kencing dan tidak ditemukan bekas atau tanda tanda kekerasan di tubuh korban.,” kata AKP Sariyanto.
Diduga korban melakukan gantung diri karena mengalami depresi. Berdasarkan keterangan orang tua korban, setahun yang lalu pernah berobat ke poli Jiwa RSUD Soewondo Kendal dan satu bulan terakhir merasa ketakutan atau berhalusinasi karena merasa hendak dikeroyok orang banyak.