AYOSEMARANG.COM -- Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengungkapkan, rasa terima kasihnya atas konsistensi Bhimasena Power Indonesia (BPI) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) dalam mendukung pengembangan usaha bagi mantan pekerja konstruksi di sekitar PLTU Batang.
“Dukungan modal tidak hanya diberikan sekali, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha. Ini wujud nyata peran swasta dalam membantu Pemerintah untuk menanggulangi angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Batang,” ujar Lani, Selasa 24 September 2024.
Cerita Sarono Sabar, seorang eks-pekerja konstruksi yang kini menjadi pengusaha jamur merang, mencerminkan dampak positif dari kolaborasi ini.
“Setelah berhenti bekerja di proyek PLTU, saya membuka usaha dan telah mendapatkan dukungan dari BPI di tahun 2022. Dari usaha saya, saya memperoleh omset hingga dua juta rupiah per bulan untuk menghidupi keluarga,” ungkap Sarono.
Dengan tambahan modal yang baru diterimanya, dia berharap bisa memperluas produksi.
“Harapan saya, selain memproduksi jamur mentah, bisa juga memproduksi keripik jamur,” lanjutnya.
Sejak beroperasi pada Agustus 2022, PLTU Batang telah memberikan perhatian serius terhadap mantan pekerjanya. BPI dan PT PII berkomitmen untuk tidak membiarkan mereka terjebak dalam pengangguran.
Total dukungan modal yang diberikan mencapai lebih dari Rp 600 juta, dan lebih dari seratus UMKM telah mendapatkan bantuan alat produksi.
“Dari hasil monitoring, kami mengundang tiga puluh empat UMKM yang usahanya meningkat untuk menerima bantuan dan pelatihan kewirausahaan,” kata Ryuta Sato, Presiden Direktur BPI.
Dari 40 mantan pekerja yang telah mendapatkan dukungan, tercatat 34 di antaranya aktif mengembangkan usaha.
“Kami berharap dukungan ini bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk mengembangkan usaha lebih besar,” tambah Ryuta.
PT PII, yang diwakili oleh Andre Permana, Direktur Bisnis, juga menegaskan komitmennya untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui program tanggung jawab sosial.
“Kami berkomitmen mendukung program yang dilaksanakan oleh BPI, termasuk program keberlanjutan yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG),” ujarnya.
Kolaborasi antara pemerintah, BPI, dan PT PII ini menunjukkan bahwa keberlanjutan ekonomi di Kabupaten Batang bukan hanya sekadar impian. Melalui dukungan yang berkelanjutan, para eks-pekerja konstruksi kini memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah.