KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharudin menegaskan kader Ansor dan Banser harus bangga karena akal, batin dan ruh dibimbing para ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Gerakan Pemuda (GP) Ansor merupakan satu-satunya organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Ulama Nusantara untuk negeri ini.
Saat memimpin Apel Gelar Pasukan 2.000 Banser di Kendal Minggu 12 Januari 2025, ada dua hal yang diwariskan para pendiri NU kepada Ansor. Yakni tasbih dan tongkat. “Kedua azimat (Tasbih dan Tongkat, Red) harus dipegang teguh oleh seluruh kader Ansor,” katanya.
Dikatakan, tasbih merupakan lambang pengingat, kesatuan tekad, akidah. Sebab orang ibarat bagian dari tasbih berupa butiran-butiran yang disatukan oleh benang yakni Ansor. Tujuannya untuk mengingat Allah sekaligus berdakwah sesuai kemampuannya.
Baca Juga: Memiliki 10 Ribu Anggota, Kasatkorcab Banser Kabupaten Batang: Masih Buka Rekrutmen
“Filosofi ini memberikan pelajaran bahwa satu atau dua kader, sedikit atau banyak itu nilainya sama. Makanya jangan tercerai berai harus tetap dalam satu putaran atau satu komando, agar niat dan tekad kita tetap sama,” imbuhnya.
Sementara warisan tongkat pelambang komando, pembimbing, instruksi, alat yang serba guna. “Di Ansor danBanser harus taat pimpinan, dan siap membantu negara dan masyarakat. Sehingga di Ansor ini selain Akidah, kita diwajibkan untuk menolong sesama,” jelasnya.
Ketua PC GP Ansor Kendal, Ahmad Ali Nurudin mengatakan Ansor itu bukan sekadar organisasi. GP Ansor adalah rumah besar yang penuh semangat, penuh warna, dan penuh tantangan. “Ansor bukan cuma kelompok biasa, tapi kita itu special forces yang didirikan dengan kualitas terbaik oleh para Waliyullah dan ulama Besar,” tegasnya.
Ia berharap Ansor di Kendal bisa mengukir sejarah baru. Sebab Ansor bukan sekadar tempat kumpulan orang untuk ngobrol. “Melainkan barisan pemuda yang siap untuk beraksi,” imbuhnya.