regional

Puluhan Pengungsi Banjir ini Merasa Ditelantarkan, Karena Tak Diperhatikan Pemkab

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB
Kondisi warga yang terdampak banjir di tempat pengungsian car Centro. Kondisi warga yang terdampak banjir di tempat pengungsian car Centro. edi prayitno / kontributor Kendal. (Kondisi warga yang terdampak banjir di tempat pengungsian car Centro. edi prayitno / kontributor Kendal.)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Puluhan  warga korban banjir Desa Kebonharjo Patebon yang memilih mengungsi di Car Centro Patebon mengeluh seperti ditelantarkan pemerintah setempat.

Pemilik Car Centro Mashuri mengatakan, warga terdampak banjir yang mengungsi ditempat sejak 28 Januari 2025, belum dapat perhatian.

Mashuri mengungkapkan, awal showroom mobilnya dijadikan tempat pengungsian karena rasa empati terhadap para korban banjir. 

"Saat awal kejadian banyak warga mengungsi di pinggir-pinggir jalan untuk menyelamatkan diri. Mereka di pinggir jalan sampai pagi. Hingga akhirnya sekitar pukul 10 pagi mereka mengungsi ke sini," katanya.

Car Centro dijadikan tempat pengungsian setidaknya ada 26 warga korban banjir yang mengungsi di tempat tersebut. Mereka adalah warga RT 3 dan RT 4 RW 4 Desa Kebonharjo.

Baca Juga: Hujan 24 Jam Lebih, Kendal Dikepung Banjir dan Pohon Tumbang

Sejak adanya puluhan pengungsi, Mashuri dan sejumlah sahabat dekatnya berupaya menggalang bantuan dari para dermawan. Bantuan yang datang digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan para pengungsi.

"Kita masak sendiri, cari logistik sendiri dari para dermawan. Baru pada Kamis siang 23 Januari 2025 ada petugas dari BPBD yang standby di sini dan mendapat bantuan logistik dari Pemda Kendal," ujarnya.

Dia menyampaikan, kehadiran petugas BPBD di Car Centro maupun bantuan logistik dari Pemda tak berlangsung lama. Sejak Selasa 28 Januari 2025, baik petugas BPBD maupun bantuan logistik sudah tidak diberikan ke pengungsian Car Centro lagi.

"Saya sempat tanyakan ke BPBD, kenapa sudah tidak ada lagi petugas yang jaga di pengungsian.  Dijawabnya malah petugas banyak menangani bencana di tempat lain," kata Mashuri.

Kondisi seperti ini, membuat Mashuri dan sejumlah sahabatnya harus memutar otak memikirkan cara untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi. 

Padahal, di tempat pengungsian tersebut masih ada 44 pengungsi. Di antaranya ada 1 balita dan 6 anak-anak yang menempati pengungsian karena rumahnya belum bisa dihuni.

"Kalau sekarang hanya 44 orang yang masih mengungsi. Pernah sampai 72 pengungsi. Kalau siang begini mereka balik ke rumah untuk bersih-bersih. Sorenya baru ke sini lagi," jelasnya.

Ia berharap, dengan kondisi seperti ini Pemkab Kendal bisa memberikan perhatian kepada para pengungsi. 

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB