umum

Mengapa Orang Tua Zaman Dahulu Melarang Anak Kecil Keluar saat Magrib? Begini 5 Alasannya

Minggu, 11 Mei 2025 | 15:07 WIB
Ilustrasi magrib (Meta)

AYOSEMARANG.COM -- Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan dinamis, tradisi serta nasihat dari orang tua zaman dahulu sering kali dianggap sebagai mitos atau warisan budaya yang sudah tidak relevan. Padahal, jika ditelaah lebih dalam, banyak dari nasihat-nasihat tersebut mengandung makna yang mendalam dan bahkan masih bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu nasihat yang hingga kini masih sering terdengar, terutama di lingkungan pedesaan maupun keluarga yang masih menjunjung tinggi adat, adalah larangan bagi anak-anak untuk keluar rumah atau bermain di luar saat waktu magrib tiba.

Larangan ini umumnya disampaikan dengan nada tegas, bahkan terkadang disertai cerita-cerita menyeramkan agar anak-anak patuh. Misalnya, dibilang bahwa jika anak main di luar saat magrib, mereka bisa diculik genderuwo, diganggu kuntilanak, atau kerasukan makhluk halus.

Meskipun terdengar menyeramkan dan terkesan hanya dongeng untuk menakut-nakuti, ternyata larangan ini menyimpan banyak alasan logis di baliknya.

Baca Juga: 7 Prospek Kerja Lulusan SMK Jurusan Teknik Otomotif, Karier Menjanjikan dan Luas

Tidak hanya dari sisi mistis atau kepercayaan budaya, larangan ini juga bisa dijelaskan melalui pendekatan agama, kesehatan, hingga keamanan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami makna sebenarnya dari larangan tersebut agar bisa menyesuaikannya dengan pola asuh modern yang tetap menghormati nilai-nilai kearifan lokal.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai alasan orang tua zaman dahulu melarang anak-anak bermain di luar rumah saat magrib.

1. Keyakinan Mistis: Magrib Waktu Berkeliarannya Makhluk Halus

Dalam kepercayaan masyarakat tradisional, terutama di daerah Jawa dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia, waktu magrib dianggap sebagai masa peralihan antara siang dan malam, yang dipercaya menjadi saat di mana makhluk halus atau roh gentayangan mulai keluar. Anak-anak yang masih suci dan polos diyakini lebih rentan terhadap gangguan makhluk halus karena auranya yang terang dan belum memiliki perlindungan spiritual yang kuat. Karena itu, orang tua melarang mereka keluar rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan secara gaib.

Baca Juga: 9 Kampus dengan Jurusan Ilmu Politik Terbaik di Indonesia 2025, UGM Masih yang Teratas

2. Pandangan Agama: Waktu yang Tepat untuk Ibadah

Dalam ajaran agama Islam, waktu magrib merupakan salah satu waktu salat wajib yang tidak boleh ditinggalkan. Mengajak anak untuk segera masuk rumah saat azan magrib berkumandang bertujuan agar mereka terbiasa memprioritaskan ibadah. Ini menjadi salah satu cara orang tua zaman dahulu menanamkan nilai-nilai religius sejak dini, dengan harapan anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang taat dan disiplin dalam menjalankan kewajiban agamanya.

3. Aspek Kesehatan: Perubahan Suhu dan Risiko Penyakit

Dari sisi medis, waktu magrib ditandai dengan turunnya suhu udara secara perlahan. Pergantian siang ke malam biasanya disertai dengan angin lembap yang dapat memicu gangguan kesehatan pada anak-anak, seperti flu, batuk, atau masuk angin. Anak-anak yang bermain di luar rumah saat kondisi cuaca berubah ini bisa saja terpapar udara dingin yang tidak disadari dampaknya hingga keesokan harinya. Maka dari itu, larangan ini sebenarnya menjadi bentuk perhatian orang tua terhadap kesehatan anak.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB