AYOSEMARANG.COM -- Jawa Tengah menjadi provinsi dengan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) terbanyak di Indonesia hingga pertengahan tahun 2025. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang terkena PHK di Jawa Tengah mencapai 10.995 orang.
Secara nasional, angka PHK mengalami lonjakan signifikan. Hingga Juni 2025, total pekerja yang terkena PHK di seluruh Indonesia telah mencapai 42.385 orang, naik 32,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 32.064 orang.
“Memang kondisi global hari ini sedang tidak baik-baik saja,” ujar Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan, dikutip Selasa 29 Juli 2025.
Baca Juga: Tersangka Baru Kasus Striptis, Manager Mansion Karaoke Semarang Dijemput Paksa di Banyumanik
Meski angka PHK meningkat, pemerintah terus berupaya menyeimbangkannya dengan memperluas lapangan kerja melalui pengembangan kawasan industri.
“Angka lonjakan PHK memang mungkin meningkat sekian persen itu tadi, tapi hari ini kawasan-kawasan industri melonjak, yang serapan tenaga kerjanya juga banyak. Contohnya di Sulawesi Tenggara, kemudian ada di beberapa lagi Kalimantan Timur, dan Jawa Barat juga,” sambungnya.
Pemerintah, lanjut Wamenaker, juga akan melakukan evaluasi dan intervensi terhadap regulasi-regulasi yang dianggap menghambat usaha dan penciptaan lapangan kerja.
“Selain itu, kami mencoba menekan angka pengangguran, membuat mitigasi, dan kita akan lakukan intervensi melalui regulasi-regulasi yang kiranya menghambat usaha, kita revisi atau dihapus,” lanjutnya.
Baca Juga: Kronologi Pria Diduga ODGJ Tewas Ditusuk Orang di Pinggir Jalan Pantura Weleri
Untuk mengurangi pengangguran, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan kolaboratif.
“Ini harus kita mitigasi, karena ini ada regulasinya. Regulasi ini pasti bicara tentang kepentingan, dan itu kita akan cari, kita akan kerja sama dengan pihak-pihak terkait,” pungkasnya.
Berikut daftar 10 provinsi dengan angka PHK terbanyak di Indonesia hingga Juni 2025:
1. Jawa Tengah: 10.995 orang
2. Jawa Barat: 9.494 orang