regional

Jamu Tradisional Tembus Pasar Ekspor Ikut Meriahkan Pameran UMKM HUT ke-80 Jateng

Rabu, 20 Agustus 2025 | 16:45 WIB
Produk jamu tradisional asal Banyumas, Lestari Jaya, turut ambil bagian dalam Pameran UMKM yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (20/8/2025). (dok.)

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Produk jamu tradisional asal Banyumas, Lestari Jaya, turut ambil bagian dalam Pameran UMKM yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (20/8/2025). Kehadiran mereka tak hanya memperkenalkan kekayaan rempah Nusantara, tetapi juga menunjukkan potensi besar industri jamu tradisional untuk menembus pasar global.

Perwakilan Jamu Lestari Jaya, Sutini, menyampaikan bahwa pihaknya menawarkan lebih dari 30 hingga 40 produk unggulan yang seluruhnya berbahan dasar alami, seperti kunyit, kapulaga, cengkeh, hingga kunir asem. Sejumlah produk yang menjadi andalan di antaranya jamu rebusan, jamu godokan, jamu pahitan, dan jamu kuning asem, yang dipercaya bermanfaat untuk mengatasi keluhan kesehatan seperti pegal linu maupun gatal-gatal.

“Lestari Jaya sudah menembus pasar internasional, dengan produk yang diekspor ke Arab Saudi dan India,” ujarnya.

Selain jamu, produk yang dipasarkan ke luar negeri antara lain emping, kerupuk gula, mi kemiri, dan jamu cair. Didukung penggunaan mesin modern, Sutini menegaskan bahwa kualitas produksi Lestari Jaya terjaga konsisten dan terjamin. Dengan rentang harga mulai Rp10.000 hingga Rp200.000, produk mereka bisa dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.

“Melalui pameran ini, kami berharap kesadaran masyarakat terhadap manfaat jamu tradisional semakin meningkat, sekaligus membuka peluang ekspor yang lebih luas,” imbuhnya.

Pameran UMKM tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah. Tahun ini, sebanyak 228 stan meramaikan kegiatan yang berlangsung pada 20–22 Agustus 2025. Beragam produk khas daerah ditampilkan, mulai dari kuliner, kerajinan, hingga fashion.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, menargetkan omzet pameran tahun ini bisa menembus Rp600 juta, melampaui capaian 2024 yang mencapai Rp506 juta. “Harapannya, omzet tahun ini meningkat,” ujarnya.

Adapun stan yang tampil terdiri dari 30 gerai kampung halal dan BUMD, 35 gerai Dekranasda Expo, 50 gerai kuliner dan jamu, 77 gerai program, 16 gerai nostalgia era 70-an, 20 gerai UMKM milenial Bank Jateng, serta tujuh mobil pelayanan.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menambahkan bahwa pameran ini menjadi ajang bagi pelaku UMKM memperkenalkan produk mereka lebih luas kepada masyarakat. “Tema tahun ini adalah ‘Jateng Mapan dan Tumbuh’, sejalan dengan visi Jawa Tengah yang maju berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

Selain pameran, berbagai kegiatan juga digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 Jateng, mulai dari upacara di Kawasan Industri Terpadu Batang, hiburan rakyat di Jepara, one day trip wisata, hingga karnaval budaya, lomba masak ikan, podcast interaktif, kontak bisnis, dan job fair.

Acara pameran turut dihadiri Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Jateng, Nawal Arafah Yasin, Ketua Dharma Wanita Jateng Indah Sumarno, serta sejumlah pimpinan OPD, BUMD, mitra instansi, dan perwakilan UMKM dari berbagai daerah. ***

 

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB