Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengaku belum bisa bertindak. “Kami sementara ini hanya penerima saja. Belum bisa bertindak selama satgas MBG belum terbentuk,” katanya.
Ia menambahkan, satgas pengawasan MBG masih dalam proses pembentukan. Selain itu, jumlah dapur MBG di Kendal masih sangat terbatas.
“Sekarang baru ada delapan sampai sembilan dapur. Seharusnya minimal ada 40 dapur agar semua sekolah bisa terlayani,” tandasnya.
Program MBG sejatinya diluncurkan pemerintah untuk menambah gizi anak sekolah. Namun, dengan kondisi menu seadanya dan pengawasan lemah, manfaatnya dikhawatirkan tidak maksimal.