BANDUNG, AYOSEMARANG.COM -- Perkembangan teknologi digital semakin pesat, dan media dituntut untuk mampu beradaptasi agar tetap relevan. Salah satu inovasi yang banyak dibicarakan adalah pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Hal ini menjadi fokus utama dalam Jabar Media Summit 2025 yang digelar pada Kamis (11/9) di Pasteur Conventions Center, Holiday Inn Hotel, Kota Bandung.
Acara yang menghadirkan ratusan peserta dari berbagai media di Jawa Barat, akademisi, pemerintah, hingga pelaku usaha ini menjadi ruang diskusi penting terkait masa depan industri media. Sejumlah narasumber kompeten pun dihadirkan, di antaranya VP Data PT Kazee Digital Indonesia Pujo Laksono, Manajer Manajemen Informasi dan Berita PT Bio Farma Taufiq Herbawono, serta Media Development Specialist Suara.com Asep Saefullah.
Pujo Laksono menjelaskan bahwa perkembangan AI telah membawa dampak besar di berbagai sektor, termasuk media. "AI itu bisa bantu berbagai pekerjaan termasuk di media. Tapi memang harus dipilih sesuai kebutuhan. Tidak semuanya," terangnya.
Ia menambahkan, teknologi ini dapat mendukung produksi konten, mulai dari analisis topik menarik hingga pembuatan video singkat. "Ini bisa untuk analisis konten menarik. Lalu membuat video singkat," katanya. Selain itu, AI juga bisa dimanfaatkan untuk analisis audiens agar konten yang diproduksi lebih sesuai dengan minat pembaca.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemprov Jateng Dorong Pemerataan PAUD
Meski begitu, Pujo mengingatkan perlunya kewaspadaan dalam penerapannya, khususnya terkait regulasi dan etika. "AI itu alat bantu bukan pengganti jurnalis," cetusnya.
Taufiq Herbawono dari PT Bio Farma juga berbagi pengalaman penggunaan AI di perusahaannya. Menurutnya, teknologi ini bermanfaat untuk mengotomatisasi pekerjaan berulang. "Itu untuk membantu otomatisasi pekerjaan berulang. Misal buat caption medsos. Hingga chat bots menjawab keluhan pelanggan," katanya. Lebih jauh, AI bahkan turut digunakan dalam produksi farmasi, seperti "untuk pemantauan vaksin polio hingga panen vaksin tetanus," jelasnya.
Senada dengan itu, Asep Saefullah menyampaikan bahwa medianya telah mengimplementasikan AI secara bertahap dengan membuat roadmap khusus. Langkah ini menjadi strategi penting agar pemanfaatan teknologi bisa lebih terarah dan memberikan hasil maksimal bagi industri media.
Jabar Media Summit 2025 sendiri mengusung tema Pendalaman Model Bisnis dan Konten Berdampak. Terdapat empat sesi utama yang dibahas, yaitu Masa Depan Media Lokal di Era Digital, Penggunaan AI untuk Mendukung Kerja Local Media, Membangun Konten Berdampak untuk Ekosistem Informasi Publik, serta Kolaborasi Media Lokal dan Stakeholder.
Baca Juga: Jabar Media Summit 2025: Menakar Tantangan dan Masa Depan Media Lokal
Tidak hanya itu, acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti bank bjb, Bank BNI, Harita Nikel, Bio Farma, JNE, Eiger Adventure, PLN UID Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, bjb Syariah, Pos Indonesia, Cirebon Power, Modena, Diskominfo Kota Cirebon, dan Yamaha.
Dengan beragam pandangan dari praktisi, akademisi, hingga pelaku industri, Jabar Media Summit 2025 menegaskan bahwa peran AI di dunia media tidak bisa dihindari. Namun, kunci keberhasilannya tetap terletak pada bagaimana teknologi ini digunakan secara bijak untuk mendukung, bukan menggantikan, peran manusia dalam menciptakan konten yang berkualitas.