KENDAL,AYOSEMARANG.COM — Sebanyak 61 tumpeng yang telah dihias indah dan ditata rapi memenuhi area lomba dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di Pendopo Bahurekso Kendal, Rabu 22 Oktober 2025.
Setiap tumpeng menampilkan kreasi unik dengan sentuhan nilai-nilai keislaman dan semangat kebersamaan, mencerminkan kekayaan budaya serta religiusitas masyarakat Kendal.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kendal, Zainal Fatah, menyampaikan bahwa lomba tumpeng tahun ini diikuti oleh 61 peserta sesuai daftar yang masuk ke panitia.
"Lomba ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Santri tahun ini," ujar Kepala Kemenag Kendal Zainal Fatah.
Ia menambahkan, ada beberapa kriteria penilaian dalam lomba tumpeng tersebut, seperti keindahan tampilan, cita rasa, serta kesesuaian dengan tema Hari Santri Nasional.
Setelah proses penilaian selesai, seluruh tumpeng yang dilombakan akan dinikmati bersama para santri yang mengikuti upacara peringatan Hari Santri di alun-alun.
Baca Juga: Gubernur Jateng Luncurkan Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren 2026, Dukung Program Pesantren Obah
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, Niken Larasati, yang juga menjadi salah satu juri, mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut berpartisipasi.
"Lomba tumpeng ini rutin digelar setiap tahun sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam memperingati Hari Santri," kata Niken Larasati , Ketua TP PKK Kendal.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Kendal, Nattaya Kenenza, yang turut menjadi juri, berharap momen Hari Santri bisa menjadi penyemangat bagi para generasi muda untuk terus belajar dan berjuang dalam bingkai nilai-nilai keagamaan.
"Semangat para santri harus terus kita jaga dan hidupkan. Lomba seperti ini menjadi wujud nyata dari kebersamaan dan cinta tradisi," ujar Nattaya Kenenza, Ketua Karang Taruna Kendal dan juga juri lomba.
Lomba tumpeng ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong, kecintaan terhadap tradisi keagamaan, serta menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat, khususnya para santri.