KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Banjir rob yang merendam Dusun Ngebum desa Mororejo Kaliwungu selain merendam ratusan rumah warga, juga berdampak pada omset pelaku UMKM di kawasan Pantai Ngebum.
Sejumlah pedagang mengaku kehilangan pemasukan karena tidak ada pengunjung yang datang sejak rob merendam permukiman dan akses menuju lokasi wisata.
Sedikitnya 125 pedagang terdampak kondisi, salah satunya adalah Kafidin, pedagang tiram bakar, yang sudah 15 hari mengeluhkan sepi pengunjung.
“Pengunjung tidak ada sama sekali sejak banjir rob. Kebanyakan pengunjung sudah tidak jadi ke pantai karena akses menuju pantai terendam banjir rob,” katanya.
Menurutnya, akses jalan menuju kawasan wisata menjadi kendala utama. Genangan air membuat warga dan wisatawan enggan datang. Kondisi tersebut membuat pendapatannya terhenti total.
Baca Juga: Soal Rob di Ngebum, Bupati Kendal Upayakan Pompa Air dan Benahi Tanggul yang Jebol
“Biasanya sehari bisa dapat sekitar Rp1 juta. Kalau hari Minggu, omzet bisa mencapai Rp5 juta sampai Rp6 juta. Sekarang benar-benar macet total,” keluhnya.
Dikatakan, air rob biasanya mulai datang pada kisaran pukul 03.45 hingga 04.00 WIB, dengan ketinggian yang bervariasi setiap hari.
Para pedagang berharap pemerintah segera memberikan solusi agar banjir rob yang menjadi langganan di wilayah bisa tertangani.
"Mereka meminta perbaikan tanggul dilakukan untuk mencegah air laut kembali meluap ke permukiman dan area usaha masyarakat,"urai Kafidin.
Hal sama juga dikeluhkan Wartini, yang mengandalkan pemasukan dari persewaan ban dan tikar. Biasanya di hari minggu sejak pagi sudah ramai tikarnya disewa, namun minggu kemarin sudah hampir sore belum ada satupun tikar yang disewa.
“Sudah siang seperti ini tidak ada yang menyewa, pengunjungnya sepi sekali,” katanya.