KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Kabupaten Kendal terus melakukan langkah strategis untuk mengentaskan kawasan kumuh di wilayah pesisir, khususnya di Kelurahan Bandengan dan Karangsari.
Dua wilayah yang kerap terdampak banjir rob serta mengalami penurunan muka tanah itu kini menjadi fokus utama program konsolidasi tanah sebagai fondasi penataan lingkungan yang lebih terpadu.
Program konsolidasi tersebut menata total 40.568 meter persegi lahan, mencakup 121 bidang tanah, dengan alokasi 696 meter persegi untuk pembangunan jalan dan drainase.
Upaya ini merupakan bagian dari rangkaian penanganan kumuh yang sebelumnya telah digerakkan melalui Program NSUP 2021–2023 serta DAK Tematik PPKT 2024.
Konsolidasi tanah menjadi strategi kunci dalam meningkatkan kualitas permukiman, sekaligus mendorong transformasi kawasan kumuh menjadi lebih tertata dan produktif.
Pada 2024, konsolidasi telah mencakup 100 bidang, dan pada tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 121 bidang.
Kendal juga kembali menerima DAK Tematik PPKT sebesar 3,85 miliar rupiah untuk dua tahun berturut-turut, yang dialokasikan untuk perbaikan 91 unit hunian, pembangunan 174 meter jalan, serta 398 meter drainase.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI, Nusron Wahid, menegaskan bahwa konsolidasi tanah memiliki peran penting dalam menata bidang tanah terisolasi sehingga memiliki fungsi dan nilai yang lebih baik.
“Setelah ditata, tanah bisa disertifikatkan. Nilainya naik dan warga dapat merasakan manfaatnya,” ujarnya saat menyerahkan sertipikat program konsolidasi untuk Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang dan Kota Pekalongan di Kelurahan Karangsari Kendal Selasa 2 Desember 2025.
Baca Juga: Sumanto Ajak Petani Tingkatkan Penghasilan dengan Menanam Sayuran Bernilai Tinggi
Warga Bandengan, Ahmad Mualim, salah satu penerima sertipikat konsolidasi tanah, mengaku sangat terbantu dengan program tersebut.
Ia mengatakan prosesnya tidak rumit, tanpa biaya, dan kini tanah yang dimilikinya telah memiliki legalitas yang sah.
Selain konsolidasi tanah, penanganan kawasan kumuh di Kendal turut diperkuat dengan pembangunan 44 unit rumah baru, rehab 47 unit, pembangunan drainase sepanjang 378 meter, 18 unit tangki septik komunal, serta perluasan jaringan air bersih melalui PDAM. Pemerintah menargetkan kawasan pesisir Kendal dapat keluar dari lingkaran banjir rob dan bertransformasi menjadi wilayah yang layak huni dan berkelanjutan.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, telah mengusulkan lokasi prioritas pengentasan kumuh melalui DAK Tematik PPKT Jangka Menengah 2027–2029 di Kelurahan Karangsari, bersama Kelurahan Bandengan, Desa Mororejo, dan Desa Kutoharjo di Kecamatan Kaliwungu.