nasional

Kemenko PM Genjot Transformasi SMK untuk Cetak Satu Juta Talenta Global

Kamis, 4 Desember 2025 | 16:52 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison saat berdialog dengan siswa SMKN Jateng di Semarang, Kamis 4 Desember 2025. (arri widiarto.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) terus mendorong transformasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi inkubator pencetak satu juta talenta global terampil.

Upaya tersebut diwujudkan melalui rangkaian Roadshow Workshop Kepala Sekolah SMK Go Global yang digelar di tiga kota strategis, yakni Bandung, Makassar, dan Semarang pada 1, 3, dan 4 Desember 2025.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, A. Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa transformasi SMK merupakan kebutuhan mendesak agar lulusan memiliki standar kompetensi internasional, baik dari sisi keterampilan maupun kemampuan bahasa.

“Persaingan antarnegeri hari ini bukan hanya perdagangan, tetapi juga pasar tenaga kerja. SMK Go Global memastikan lulusan kita siap bersaing dan menaklukkan pasar kerja global,” ujarnya saat memberikan sambutan secara daring dalam acara yang digelar di Hotel Tentrem Semarang, Kamis 4 Desember 2025.

Baca Juga: AKBP Basuki Dipecat dari Anggota Polri, Dinilai Rusak Citra Polri dan Lakukan Perselingkuhan

Muhaimin juga menegaskan komitmennya memperbaiki ekosistem vokasi nasional melalui usulan pembentukan Badan Vokasi Nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menambahkan bahwa transformasi SMK kini menjadi keharusan. Kolaborasi lintas sektor penting dilakukan mengingat masih tingginya jumlah lulusan SMK yang belum terserap pasar kerja.

Roadshow ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menghadapi tantangan nasional, yaitu sekitar 1,63 juta lulusan SMK yang belum bekerja.

“Peran negara bukan hanya membuka akses pasar tenaga kerja, tetapi memastikan supply dan demand bertemu pada standar kualitas yang sama. Melalui transformasi SMK, kami menargetkan lahirnya satu juta talenta global terampil,” kata Leon usai berdialog dengan siswa SMKN Jateng di Semarang, Kamis 4 Desember 2025.

Ia menjelaskan bahwa workshop dirancang untuk memetakan tantangan nyata di tingkat sekolah sekaligus merumuskan langkah prioritas dalam revitalisasi pendidikan vokasi. Kegiatan tersebut memberikan gambaran strategis mengenai peluang besar bagi lulusan SMK untuk mengisi tingginya kebutuhan pekerja migran terampil di pasar global, khususnya di Jepang.

Baca Juga: Kendal Genjot Penempatan PMI Formal, Kesiapan Tenaga Kerja Jadi Tantangan Utama

Leon menambahkan bahwa kualitas kompetensi lulusan harus memenuhi standar internasional yang dibutuhkan industri. Karena itu, kepala sekolah didorong memperbarui kurikulum melalui pelatihan teknis berbasis industri, penguatan bahasa asing, sertifikasi internasional, serta pembekalan soft skill.

Ia juga menekankan pentingnya aspek pelindungan dan keamanan. Negara memastikan seluruh proses penempatan tenaga kerja berlangsung aman, legal, dan bermartabat. Workshop tersebut memberikan pemahaman untuk mencegah siswa menjadi korban penempatan nonprosedural, penipuan daring, hingga risiko perdagangan orang. ***

Tags

Terkini