Kendal Genjot Penempatan PMI Formal, Kesiapan Tenaga Kerja Jadi Tantangan Utama

photo author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 15:06 WIB
Rapat Koordinasi Edukasi Penempatan PMI Non Pemerintah di Aula Disperinaker Kendal.  (dokumen)
Rapat Koordinasi Edukasi Penempatan PMI Non Pemerintah di Aula Disperinaker Kendal. (dokumen)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - Upaya meningkatkan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kendal ke sektor formal tidak hanya sebatas membuka akses peluang kerja luar negeri.

Lebih dari itu, kualitas dan kesiapan tenaga kerja untuk memenuhi standar internasional menjadi perhatian utama. Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi Edukasi Penempatan PMI Non Pemerintah, Kamis (4/12/2025), yang melibatkan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta unsur industri.

Kepala Disperinaker Kendal, Cicik Sulastri, mengungkapkan bahwa komposisi PMI asal Kendal masih didominasi oleh sektor domestik. “Sebanyak 82 persen PMI Kendal bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sementara hanya 18 persen yang masuk ke sektor formal,” ujarnya.

Menurutnya, situasi ini perlu dibalik dengan memperkuat pembenahan kualitas calon pekerja serta memperluas kolaborasi lintas lembaga.

“Penguasaan keterampilan, kemampuan bahasa, dan pemahaman prosedur adalah kunci. Penempatan formal memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik, sehingga perlu kita dorong secara serius,” tegas Cicik.

Ia juga menambahkan bahwa keberadaan Kawasan Industri Kendal seharusnya dapat menjadi ruang prioritas dalam penyerapan tenaga kerja lokal sebelum mereka mencari peluang ke luar negeri.

Sementara itu, perwakilan KP2MI, Fitroh Anggoro, memaparkan dinamika penempatan PMI melalui jalur non-pemerintah. Menurutnya, saat ini penempatan di sektor formal baru mencapai sekitar 40 persen, sedangkan 60 persen lainnya masih berada di pemberi kerja individu.

“Peluang sektor formal sebenarnya sangat besar, namun ketersediaan pekerja yang benar-benar siap menjadi faktor penentu,” jelasnya.

Baca Juga: Deretan Prospek Kerja Teknik Pendingin dan Tata Udara dengan Peluang Karier Stabil dan Kompetitif

Fitroh juga menyampaikan data tingginya permintaan PMI dari sejumlah negara. Taiwan tercatat membutuhkan 122.313 pekerja, Kroasia 125.637 pekerja, diikuti Malaysia (8.578), Turki (4.308), Bulgaria (3.649), serta negara lain seperti Arab Saudi, Polandia, Slovakia, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan.

Dari sisi pendidikan vokasi, perwakilan BKK SMK Harapan Mulya, Andi Purnomo, menilai tantangan terbesar terletak pada kesiapan lulusan dan alumni.

“Persiapan mereka masih belum merata. Kami terus mendorong siswa dan alumni memahami prosedur kerja luar negeri, terutama agar keberangkatan mereka legal dan aman,” ungkapnya.

Ia menekankan perlunya koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk memperbarui informasi kebutuhan tenaga kerja, termasuk kebutuhan dari perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Kendal.

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi momentum penguatan sinergi berbagai pihak untuk mendorong peningkatan penempatan PMI sektor formal, sekaligus memastikan setiap pekerja benar-benar siap menghadapi standar kerja internasional.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X