KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Berada di paling ujung utara, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong, menjadi wilayah yang rutin menerima kiriman sampah setiap kali hujan turun.
Sampah tersebut terbawa arus dari desa-desa di bagian selatan melalui dua sungai irigasi yang melintasi kawasan tersebut, masing-masing berada di sisi timur dan barat desa.
Kepala Desa Turunrejo, Nur Hasyim, menyampaikan bahwa pemerintah desa telah menugaskan petugas kebersihan untuk mengangkat sampah tersebut menggunakan anggaran desa.
“Kiriman sampahnya banyak, sehingga kami menugaskan petugas untuk mengambilnya,” jelasnya.
Sampah yang diangkat hanya diletakan di pinggir sungai agar kering, kemudian akan dibakar. Langkah ini diambil karena keterbatasan anggaran desa untuk menyewa armada pengangkut sampah menuju TPA.
Hasyim menambahkan, DLH Kendal pernah sekali membantu dengan menurunkan truk untuk mengangkut sampah ke TPA.
Dijelaskan pula, desanya telah memiliki TPSR yang beroperasi selama setahun terakhir. Fasilitas tersebut digunakan untuk memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga warga, namun tidak mencakup sampah kiriman dari aliran sungai.
Baca Juga: Industri dan UMKM Bersinergi Perkuat Ekosistem Pengolahan Sampah
Sementara Kepala Dusun Sijaro, Khamdan, mengatakan pihak dusun memasang sekat di sisi selatan permukiman untuk mengurangi sampah yang masuk ke aliran sungai di tengah desa.
Warga juga rutin mengadakan kerja bakti untuk membersihkan tumpukan sampah.
“Warga kadang iuran untuk menyewa armada agar sampah bisa dikumpulkan jadi satu dengan sampah yang diangkut dari sungai," ungkapnya.
Sampah kiriman datang memenuhi sungai di desanya setiap kali turun hujan. Kalau tidak hujan atau musim kemarau aliran sungai mengering dan sungainya bersih dari sampah.
Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah terkait penanganan sampah kiriman tersebut.
"Kami menantikan perhatian lebih dari pemerintah daerah, karena persoalan sampah tak bisa diselesaikan sendirian oleh desa," pungkasnya.