AYOSEMARANG.COM -- Pelaku penembakan kantor MUI atau Majelis Ulama Indonesia Pusat mengaku dirinya sebagai wakil Nabi Muhammad SAW.
Ia mengatakan pernah bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpinya dan mengajarkannya mengaji.
Setelah bertemu dengan Nabi, dirinya merasa dapat mempersatukan seluruh umat manusia di dunia.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi mengungkap perjalanan pelaku penembakan kantor MUI bernama Mustofa tersebut hingga akhirnya menyebut dirinya sebagai wakil Nabi.
Dalam akun Twitternya @islah_bahrawi, ia menuturkan bahwa Mustofa mendapat bisikan gaib ditemui oleh Nabi Muhammad SAW sejak tahun 1982 silam.
Bisikan tersebut didapatkan saat dirinya sedang sakit di gunung daerah Tenumbang, Krui, Pesisir Barat.
Kemudian pada, 1992, Mustofa kembali bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan mengajarkan dirinya untuk mengaji.
Pada tahun 2003, setelah Mustofa merasa mendapatkan "hidayah", ia memiliki keyakinan bahwa dapat mempersatukan seluruh umat manusia di dunia.
Sejak itulah Mustofa merasa kalau dirinya benar-benar sebagai "wakil Nabi".
Kemudian menurut Islah, Mustofa mencoba menemui para ulama setempat untuk mengkonsultasikan dirinya sebagai "wakil Nabi".
Namun disebutkan para ulama tak menyetujui pengakuannya hingga akhirnya Mustofa mencoba menemui pengurus MUI setempat.