internasional

Penyebab Malaysia Panic Buying Air Mineral, Ternyata Berawal dari Hal Ini

Senin, 22 Mei 2023 | 12:16 WIB
Penyebab Malaysia panic buying air mineral, ternyata berawal dari hal ini. (Instagram @terang_media)

Laporan media Malaysia The Star pada 16 Mei menyatakan, setelah pengumuman itu, jutaan orang Penang dan Kedah menyerbu supermarket dan membersihkan rak botol air minum. Padahal, pasokan air minum telah pulih dalam waktu 24 jam.

Kapasitas Bendungan Ayer Itam bahkan telah tercatat mengalami kenaikan pasokan hingga 44 persen, Bendungan Mengkuang masih pada tingkat 88,2 persen, sedangkan Bendungan Teluk Bahang mencatat 47 persen pada pada Minggu 21 Mei 2023.

Selain itu, pernyataan Chow juga lebih mengimbau agar warga tidak melakukan pemborosan air dengan menggunakannya dalam menyirami taman atau tanaman.

"Hindari menggunakan selang untuk mencuci mobil atau motor. Jangan biarkan keran Anda menyala," katanya menghimbau pada pekan lalu.

Baca Juga: Beda Rp 500 Ribu! Adu Performa Samsung A24 5G vs Samsung A14 5G Mana Lebih Worth It?

Desakan ini pun kembali diulangi Chow dengan meminta penduduk Penang bergabung dalam upaya mencegah penurunan tingkat bendungan negara bagian. Dia meminta agar mengurangi konsumsi air rumah tangga sebesar 20 persen setiap hari.

Berdasarkan data konsumsi air PBAPP pada 2022, pengurangan konsumsi domestik sebesar 20 persen akan menghasilkan penghematan air sebesar 106,8 juta liter per hari (MLD).

"106,8 MLD ini akan sangat membantu untuk memastikan kecukupan pasokan air di Penang hingga diperkirakan hujan lebat pada September 2023," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Minggu.

Chow mengatakan pada 2022, data PBAPP menunjukkan orang Penang menggunakan 307 liter/kapita/hari (LCD) dibandingkan dengan rata-rata nasional 244 LCD pada 2020 dan statistik Singapura 158 LCD pada 2021.

Baca Juga: Turun Lagi! Harga Oppo Reno 8T 5G Jadi Lebih Murah, Bawa Chipset Snapdragon 695, Layar AMOLED 120Hz

“Pada tahun 2022, konsumsi air domestik menyumbang sekitar 61,6 persen dari total konsumsi air di negara bagian," katanya.

Menurut Chow, PBAPP mengidentifikasi dua alasan di balik rendahnya tingkat bendungan di Penang.

Alasan pertama, akibat rendahnya curah hujan di daerah tangkapan air bendungan sejak 1 Januari tahun ini. Meskipun telah mencoba operasi penyemaian awan sejak Mei 2023, level bendungan terus turun.

Alasan kedua adalah tingkat konsumsi yang tinggi dengan negara telah menetapkan rekor baru untuk konsumsi air sebesar 868 MLD.

Baca Juga: Mengupas Kelebihan Suzuki Celerio 2023, LCGC Paling Murah Kualitas Sultan, Bikin Brio, Agya, Ayla Kalah Eksis?

Halaman:

Tags

Terkini