Arti Gendaan dalam Bahasa Jawa juga serupa, yaitu merujuk pada selingkuhan, tetapi tidak hanya terbatas pada konteks wanita tetapi juga dapat mencakup pria.
Kata Gendaan dapat ditulis dengan variasi penulisan seperti Gendakan, Gendhakan, Gendhak, Gendak, dan lain sebagainya, namun memiliki pengucapan dan makna yang sama.
Baca Juga: 9 Hal Wajib yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2023
2. Mokondo dalam Bahasa Jawa
Mokondo merupakan singkatan dari MOdal KOnt*l DOang.yang mengacu pada pria yang tidak memiliki sumber modal lainnya.
Pria yang dikategorikan sebagai Mokondo cenderung enggan mencari penghasilan dan tidak mau membiayai pasangan mereka sendiri.
Bahkan pria Mokondo biasanya lebih memilih untuk bergantung pada pasangan mereka dalam hal keuangan.
Istilah Mokondo umumnya digunakan untuk menggambarkan perilaku pria, karena berasal dari singkatan MOdal KOnt*l DOang yang merujuk pada organ reproduksi pria dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: Kronologi Penemuan Bayi di Bawah Jembatan Citarum Semarang, Dikira Boneka hingga Dibekap Kain
3. Mokel dalam Bahasa Jawa
Terminologi yang mirip dengan kata Mokel sering digunakan oleh orang Jawa dan Sunda, seperti Mokah dan Godin.
Ketika bulan Ramadhan tiba, kata Mokel sering terdengar di kalangan masyarakat dan jarang terdengar pada bulan-bulan lainnya.
Penggunaan kata Mokel sering dikombinasikan dengan kata Geden, yang memiliki arti besar.
Baca Juga: Kenali Perbedaan PNS dan PPPK Biar Makin Mantap Daftar CPNS 2023, Kalau ASN Apa?
Jadi, istilah Mokel Geden mengacu pada tindakan membatalkan puasa secara massal pada siang hari.