Di permukaan laut, tekanan atmosferik mencapai 14,7 pound per inci persegi (psi).
Namun, di kedalaman samudra yang dalam, tekanan air mencapai sekitar 400 atmosfer, setara dengan hampir 6.000 psi.
Sebagai perbandingan, gigitan hiu putih besar memiliki kekuatan sekitar 4.000 psi, menurut Scientific American.
Diduga bahwa ledakan ini menyebabkan kerusakan pada lambung kapal selam atau mungkin ada faktor lain yang menyebabkan kapal selam tersebut runtuh dengan cepat akibat tidak mampu menahan tekanan air yang luar biasa.
Baca Juga: Tak Sabar Hadapi Phnom Penh Crown FC, Bakal Jadi Tantangan Berarti bagi PSIS Semarang sebelum Liga 1
Dalam hitungan milidetik, kapal selam hancur dan peluang untuk bertahan hidup menjadi nol, karena para penumpangnya akan seketika tewas.
Menurut laporan, perusahaan OceanGate Inc. of Everett, yang membangun kapal Titan, merancang kapal selam tersebut agar dapat menahan tekanan air ekstrim di kedalaman 4.000 meter.
Namun, masalah keamanan muncul setelah Oceangate menghadapi tuntutan terkait lambung serat karbon pada kapal Titan.
David Lochridge, mantan direktur operasional kelautan di OceanGate, dipecat pada tahun 2018 setelah memperingatkan tentang sifat "eksperimental" dari lambung serat karbon pada kapal Titan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Pendaftaran PPDB Jateng untuk SMA dan SMK 2023/2024, Yuk Klik di Sini !
Demikianlah penjelasan mengenai catastrophic implosion, ledakan yang diduga menjadi penyebab runtuhnya Oceangate. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. (*)