BATANG, AYOSEMARANG.COM-Tradisi larung sesaji kepala kerbau di Kabupaten Batang pada tahun ini digelar cukup meriah dengan diikuti puluhan perahu nelayan.
Sebelum dilarung ke tengah laut, sesaji kepala kerbau yang telah diletakkan di dalam perahu hias dikirab terlebih dahulu menuju TPI Klidanglor Batang, dengan diiringi drumband dan atraksi dari SMK SUPM.
Antusiasme masyarakat nelayan yang sudah menunggu lama di sekitar TPI Klidanglor menyambut dengan sukacita.
Baca Juga: 5 Kuliner Malam Solo Terbaik, Paling Enak dan Terkenal Murah, Ada Seafood Pak Petruk yang Kaya Rasa
Tradisi larungan yang menjadi agenda tahunan di bulan Suro itu, sebagai bentuk syukur atas melimpahnya hasil tangkapan laut masyarakat nelayan Desa Klidanglor Batang dan sekitarnya.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki pun ikut dalam iring-iringan kapal hias yang akan melarung sesaji di tengah laut.
"Tradisi Nyadran dengan pelarungan sesaji kepala kerbau merupakan tradisi yang unik dan menarik. Sehingga bisa dijadikan agenda wisata untuk menarik pengunjung,"ungkap Lani,Rabu 26 Juli 2023
Ketua Panitia Pesta Nyadran Nelayan 2023, Kardi mengatakan, selain sebagai wujud syukur, untuk melestarikan budaya tradisi turun-temurun.
Baca Juga: Siap Gantikan Fortes, Risky Dwi Bertekad Maksimal Jadi Ujung Tombak PSIS Semarang
"Ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun yang dilaksanakan tiap bulan Suro, yang mana ini sebagai wujud syukur pra nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkah rezeki, keselamatan, dan semoga lebih makmur," tutur.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang, Teguh Tarmudjo mengatakan dalam setahun ini hasil tangkap nelayan secara keseluruhan ada kenaikan.
Teguh menyatakan kenaikan hasil tangkap nelayan itu lantaran kendala perijinan yang sudah bisa teratasi dengan baik.
"Alhamdulillah dalam jangka waktu setahun secara keseluruhan lancar dan trennya bisa naik, karena pada 2023 ini kendala perijinan bisa teratasi dengan baik tidak memotong waktu nelayan, karena masalah perijinan ini cukup mempengaruhi aktivitas nelayan," pungkasnya.
Selain prosesi kirab dan melarung sesaji kepala kerbau di tengah laut juga digelar doa bersama, pagelaran wayang, dan hiburan musik dengan artis ibu kota.***