BATANG, AYOSEMARANG.COM- Sebelum menjalani pengukuhan sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka), Puluhan Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Upacara HUT RI Ke-78 Tingkat Kabupaten Batang mengikuti serangkaian gladi bersih.
Dalam gladi bersih tersebut, para calon Paskibra langsung menggunakan seragam lengkap Pakain Dinas Upacara (PDU) di hadapan Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menegaskan bahwa tidak semua orang bisa menjadi Paskibraka. Karena hanya orang - orang pilihan yang masuk kriteria dan persyaratannya.
Tidak hanya itu, selama kurang lebih satu bulan mereka juga mendapat pelatihan fisik, mental dan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang persiapan kini telah mencapai 90 persen, menuju pengukuhan.
"Oleh karena itu, laksanakan tugas negara ini dengan sebaik - baiknya. Karena kesempatan ini tidak akan terulang kembali, kerjakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan disiplin," pintanya.
Gladi bersih yang dilakukan di Alun - Alun Batang menitikberatkan pada kesiapan petugas pembawa baki, agar tidak terjadi kesalahan posisi saat meletakkan Sang Saka Merah Putih, di atas baki.
“Persiapan sudah mencapai 90 persen yang 10 persennya kami serahkan kepada Allah SWT, semoga lancar tanpa halangan apapun,” kata Pelatih Paskibraka, Sertu Muhammad Ramli, saat ditemui, di Alun-alun Batang, Kabupaten Batang, Selasa 15 Agustus 2023.
Baca Juga: BRI Dukung OJK Sambut Baik Rencana Peningkatan Kapabilitas Digital Bank
Ia menyebutkan gladi dilakukan lebih awal, untuk mengantisipasi agar tidak ada kesalahan petugas, seperti posisi tali bendera yang terbalik dan sebagainya.
“Mental dan fisik mereka sudah cukup bagus, karena sudah digembleng. Tidak ada keluhan sakit, semua sudah siap melaksanakan tugas di posisi masing-masing,” tegas Anggota Kodim 0736 Batang.
Menjelang pengukuhan kata Dia, para Capaska tidak terlalu mengutamakan praktik fisik, namun lebih pada menjaga pola makan dan cukup istirahat.
"Kendala yang sering dialami yakni jahitan sepatu yang rawan terlepas. Untuk mengantisipasinya, sebelum dipakai, sepatu mereka langsung dijahit ulang, sehingga insiden jahitan sepatu lepas tidak terulang,” pungkasnya.***