regional

Kembangkan Tyto Javanica Atasi Hama Tikus di Klaten

Kamis, 21 Oktober 2021 | 20:46 WIB
Ilustrasi menanam padi di sawah (Diskominfo Klaten)

KLATEN, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kabupaten Klaten bekerjasama dengan PT Tirta Investama dan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, mengembangkan habitat asli burung hantu (Tyto Javanica) guna atasi hama tikus.

Lokasi pengembangan dilakukan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Pusur Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Upaya perlindungan habitat alami burung hantu untuk mendukung produktivitas pertanian di kawasan Sungai Pusur diwujudkan dalam penandatanganan komitmen bersama.

Baca Juga: Klaster PTM di Solo Bertambah Lagi, Satgas Temukan 68 Orang Positif Covid-19

penandatanganan komitmen dilakukan Pemkab Klaten dengan Instiper Yogyakarta.

Prasanto Bimantyo, peneliti Instiper Yogyakarta menyampaikan, pihaknya sudah melakukan penelitian selama satu hingga dua bulan terakhir di tiga kecamatan meliputi Polanharjo, Tulung, dan Juwiring yang terdiri dari 12 desa yang terbagi menjadi enam bioplot.

“DAS Sungai Pusur hingga saat ini ada habitat burung hantu. Mahasiswa kami pun sudah melakukan penelitian bahwa di setiap bioplot itu ada paling tidak 10 pohon yang memang berpotensi untuk menjadi habitat burung hantu,” ujarnya dilansir dari jatengprov.go.id, Kamis 21 Oktober 2021.

Ia menjelaskan, jika dilihat dari peta satelit memang hanya di area DAS Pusur itu yang masih rimbun. Sisanya itu adalah pemukiman dan juga sawah.

Maka daerah sepanjang sungai Pusur harus dijaga sebagai habitat alami.

Baca Juga: Sejumlah Aturan Baru untuk Perjalanan Orang Diterapkan Bandara Ahmad Yani Semarang

“Pohon biasanya untuk rumah Tyto Javanica adalah trembesi, dan beringin. Tidak hanya untuk burung hantunya saja, tapi juga menjaga sungainya dari erosi. Dalam semalam Tyto Javanica dewasa mampu memangsa lima ekor tikus dan membunuh sembilan ekor tikus per malamnya,” ujarnya.

Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Instiper Yogyakarta yang telah melakukan penelitian tersebut.

“Habitat burung hantu bisa dikembangkan untuk seluruh lahan pertanian di Kabupaten Klaten. Karena para petani, menurut petugas, sampai saat ini belum bisa mengendalikan hama tikus," ucapnya.

"Tolong dibantu untuk habitat burung hantu bisa berkembang tidak hanya di tiga kecamatan tapi (juga) di seluruh Kabupaten Klaten. Sembari mengembangkan beras varietas Rojolele Srinuk hak paten dari Kabupaten Klaten,” tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB