JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Kasus virus Covid-19 varian Omicron telah merebak di seluruh dunia. Sebanyak lebih dari 500 ribu kasus telah terdeteksi di seluruh dunia.
Dari 10 besar negara kasus Omicron tertinggi, 6 diantaranya menjadi yang terbanyak karena kisaran kasusnya di angka 3 ribu - 160 ribu.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyebut keenamnya ialah Italia, Australia, Perancis, Kanada, Inggris dan Amerika Serikat.
Wiku menambahkan Indonesia harus melakukan upaya maksimal agar kasus nasional terus terkendali dengan penguatan pintu masuk negara dan mengendalikan transmisi lokal.
Baca Juga: Chord Gitar Lagu Dia dari Anji, Cocok Dinyanyikan Bersama Teman
"Secara umum, keenam negara tersebut menunjukkan kenaikan kasus positif yang cukup signifikan dengan diikuti sedikit kenaikan pada kematian dan kebutuhan perawatan rumah sakit," Wiku.
Lebih rincinya pada keenam negara tersebut, peningkatan kasus positif terjadi cukup signifikan. Yaitu Italia kasusnya naik 122 kali lipat menjadi 1,3 juta kasus per minggu.
Diikuti Australia kasusnya naik 62 kali lipat menjadi 760.000 kasus per minggu, Prancis naik 43 kali lipat menjadi 2.000.000 kasus per minggu, Kanada naik 18 kali lipat menjadi 320.000 kasus per minggu, Amerika Serikat naik 11 kali lipat menjadi 5,63 juta per minggu dan yang terakhir Inggris naik 2 kali lipat menjadi 700.000 kasus per minggu.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 22 Januari 2022: Rencana Aldebaran Gagal Total, Om Irvan Sudah Menang?
Kenaikan signifikan ini, ternyata diikuti kenaikan kebutuhan perawatan rumah sakit. di mana proporsi kebutuhan perawatan paling tinggi di Kanada sebesar 3,14% dari total kasus mingguannya atau 10 ribu kasus dirawat di rumah sakit, Inggris 2,84% dari total kasus mingguannya yaitu 20 ribu kasus, Amerika Serikat 2,6% dari total kasus mingguan atau 151.000 orang dirawat di rumah sakit.
"Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kenaikan kasus positif dari 6 negara tersebut sejalan dengan kenaikan tren jumlah orang yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan tren kematian," tegas Wiku.
Melihat kondisi di Indonesia, jumlah kasus positif nasional meningkat dalam 3 minggu terakhir sebesar 5 kali lipat dari 1.123 kasus menjadi 5.454 kasus.
Baca Juga: Kode Redeem ML Mobile Legends Sabtu 22 Januari 2022, Klaim Sebelum Push Rank Akhir Pekan
Pada peningkatan Kasus positif saat ini terdapat 2 penyebabnya yaitu dari transmisi lokal dan PPLN. Hanya saja, kasus positif nasional lebih banyak didapati dari transmisi lokal dibanding PPLN. Data per 15 Januari 2022, sebesar 63% kasus positif merupakan transmisi lokal. Sedangkan untuk data pelaku perjalanan luar negeri menunjukkan peningkatan, namun tidak lagi mendominasi sebagai sumber penularan.
"Sudah menjadi tugas kita bersama untuk mencegah meningkatnya kasus covid 19 di Indonesia. Terlebih kita akan menyambut beberapa hari raya seperti Imlek dan bulan Ramadan dalam 2 - 3 bulan kedepan," ucap Wiku.