AYOSEMARANG.COM -- Inilah informasi terkait golongan lansia disebut yang paling banyak sebar hoaks di grup keluarga selama pandemi Covid-19.
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo mencatat kelompok lanjut usia (lansia) yang paling banyak menyebar berita bohong (hoaks) selama pandemi Covid-19 di Tanah Air. Lansia merupakan golongan yang paling banyak menjadi korban hoaks.
Koordinator Literasi Digital Bagi Masyarakat Kominfo, Rizki Amelia mengatakan bahwa berdasarkan survei pihaknya, warga usia di atas 45 tahun paling banyak menyebarkan hoaks di Indonesia. Mereka merupakan generasi transisi dari analog ke digital yang masih gagap teknologi.
"Kebanyakan isu hoaks yang muncul memang tentang kesehatan bila terkait lansia, mereka banyak menyebarluasakan informasi tanpa crosscheck terlebih dahulu," ungkap Rizki di sela-sela peluncuran Tular Nalar Bagi Warga Lansia di Yogyakarta, Senin (07/02/2022).
Baca Juga: Warga di Eropa Terancam Tak Bisa Pakai Facebook WhatsApp Instagram, Ada Apa?
Temua ini diamini Santi Indra Astuti, manajer program Tular Nalar dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Ia mengatakan hoaks politik dan kesehatan banyak memakan korban lansia.
"Pada masa pandemi ini misalnya, ada hoaks tentang vaksinasi yang berbahaya banyak di-share paman, tante, bapak ke grup WhatsApp," tegas dia, dilansir dari Suara--jaringan Ayosemarang.
Amelia dan Santi mengatakan karenanya pada tahun ini literasi digital pun difokuskan pada masyarakat rentan, terutama lansia. Literasi digital ini diharapkan membuat para lansia berpikir kritis menanggapi informasi diterima.
"Fokus tahun 2022 ini memang literasi digital dengan target warga lansia, tapi tidak menutup kemungkinan untuk komunitas lainnya seperti masyarakat umum," ujarnya.
Baca Juga: Daftar Laptop Gaming dengan Kartu Grafis RTX, Performa Ngebut
Program Tular Nalar sendiri menargetkan sebanyak 6.000 warga lansia di Tanah Air terliterasi digital. Program ini digelar Mafindo bersama Google.org.
Santi menuturkan Program Tular Nalar yang diluncurkan bertepatan dengan momentum peringatan Internet Safer Day bertujuan meningkatkan kemampuan literasi digital warga lansia, kemampuan melindungi data dan privasi, serta kemampuan warga lansia memilah kabar bohong.
Mafindo telah menyusun kurikulum yang khusus bagi warga lansia, dengan pendekatan yang juga berfokus pada lansia, dalam Program Tular Nalar.
Baca Juga: Pemerataan 5G Diklaim Lebih Cepat daripada 4G, Ini Strategi Pemerintah