regional

Pemerintah Diminta Antisipasi Harga Pangan Jelang Ramadan

Selasa, 22 Februari 2022 | 16:26 WIB
Wakil Ketua DPRD Jateng Heri Pudyatmoko. (istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat diminta segera merespon terkait kenaikan harga kedelai. Hal ini terutama menjelang Ramadan dan Hari Raya Lebaran tahun ini.

Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko menyatakan semestinya pemerintah dapat menyediakan kedelai murah dan stabil selama tiga bulan mendatang. Hal itu bertujuan untuk menjaga pasokan pangan tahu dan tempe selama Ramadan hingga hari raya Lebaran.

"Tak hanya itu, tetapi juga harga komuditas lain seperti minyak goreng, telur gula, dan lainnya," kata Heri Pudyatmoko di kantor DPRD Jateng, Selasa 22 Februari 2022.

Baca Juga: Tindak Lanjuti Perintah Jokowi, Menaker: Pemerintah Akan Revisi Aturan JHT

Sudah sebulan ini fluktuasi harga kedelai terjadi di Tanah Air. Kenaikan harga kedelai yang terjadi setiap hari ini membuat para perajin tahu dan tempe mulai kesulitan menentukan harga jual kepada konsumen.

Bahkan semakin hari keuntungan selalu berkurang hingga tak lagi bisa mengantongi keuntungan. Sebab hasil penjualan tahu dan tempe hanya cukup untuk membeli bahan baku untuk produksi berikutnya.

Memang, tidak banyak yang bisa dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai. Mengingat kedelai merupakan komoditas impor yang harganya ditentukan oleh pasar bebas.

Baca Juga: Empat Daerah Masuk PPKM Level 4, Mana Saja?

Namun, menurut Heri, hal itu tidak berarti pemerintah tidak bisa mengambil tindakan strategis atau mencarikan solusi. Ada beberapa hal yang menurutnya bisa dilakukan pemerintah, di antaranya dengan memberikan subsidi kepada para pengrajin tahu dan tempe.

''Hal ini sebagai upaya untuk mencegah para pengrajin mogok produksi. Mengingat tahu dan tempe merupakan sumber alternatif protein yang terjangkau bagi masyarakat kelas bawah.''

Selain itu, ia menyarankan agar mencari solusi lain sepertio memaksimalkan produksi kedelai lokal, untuk disalurkan ke perajin atau UMKM tempe dan tahu.

Sebagai informasi, harga kedelai di seluruh wilayah Jawa Tengah naik sejak sebulan lalu, dari harga normal Rp 8.000/kg sampai Rp 9.000/kg, naik Rp 10.000/kg dan kini menjadi Rp 11.000 hingga Rp 11.500 per kilogram. 

Mahfud Saefudin, perajin tahu dan tempe di Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kendal mengatakan, sejak harga kedelai naik, ia tidak menaikkan harga maupun mengurangi ukuran tahu tempe yang dijualnya. Diakuinya para pelanggan tidak mau jika harga tahu dan tempe naik.

Baca Juga: Duh! Minyak Goreng Palsu Beredar di Kudus, Pelaku Mengoplos dengan Air Bekas Cucian Motor dan Zat Pewarna

Halaman:

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB