SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Petahana Presiden Prancis, Emmanuel Macron kembali terpilih usai mengalahkan rivalnya Marine Le Pen.
Lawan Emmanuel Macron dikenal sebagai penggemar Presiden Rusia, Vladimir Putin, serta anti hijab umat Muslim di Prancis.
Para pemimpin di Berlin, Brussel, London dan sekitarnya menyambut baik kemenangan Emmanuel Macron tersebut.
Dalam perhitungan suara yang sudah mencapai 97%, Marcon berhasil memperoleh kemenangan 57,4% suara dalam pemilihan.
Baca Juga: Tinder Swindler Indonesia Twitter Viral, Ngaku Konsultan Kedutaan Prancis, Diduga Menipu Sejak 2019
Pendukung Emmanuel Macron merayakan kemenangannya untuk memimpin di periode kedua dalam lima tahun mendatang.
Warga Prancis bersorak ramai memberi selamat kepada pilihannya di taman Champ de Mars dekat menara Eiffel, Minggu 24 April 2022, atau Senin waktu Indonesia.
Dalam pidato singkat kemenangannya, Macron mengaku akan memperbaiki pola kepemimpinannya lima tahun lalu.
Ia mengaku terpilihnya kembali dirinya sebagai presiden bukan karena mutlak dipilih rakyat, melainkan ingin menjauhkan rivalnya, Marine Le Pen yang terobsesi memimpin Prancis.
"Banyak orang di negara ini memilih saya bukan karena mereka mendukung ide-ide saya, tetapi untuk mencegah ide-ide sayap kanan. Saya ingin berterima kasih kepada mereka dan tahu bahwa saya berhutang budi kepada mereka di tahun-tahun mendatang," katanya mengutip Reuters, Senin 25 April 2022.
Meski kembali menjadi Presiden Prancis, namun tingkat pemilihan dalam Pilpres di Prancis tahun ini merupakan angka kuantitatif terendah setelah pemilu 1969. Tingkat golput mencapai 28%.
Kemenangan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis mendapat banyak apresiasi dari pemimpin negara lainnya seperti Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson; Perdana Menteri Italia, Mario Draghi; hingga Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang sebelumnya meminta warga Prancis memilih Marcon. ***
Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Terima Kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis