AYOSEMARANG.COM -- Konten YouTube Zavilda TV di mana seorang wanita bercadar memaksa seorang wanita berpakaian minim untuk menutup aurat di kawasan Malioboro, beredar di Twitter.
Potongan video dari YouTube Zavilda TV tersebut memantik reaksi keras dari publik.
Meskipun dengan dalih dakwah, cara YouTuber Zavilda TV ini dianggap kurang pantas untuk dilakukan di ruang publik seperti Malioboro.
Baca Juga: GB WhatsApp Pro v 14.50 Download via 3 Link Ini Anti Banned
Apalagi dalam konten-konten video YouTube Zavilda TV, meskipun target ternyata adalah nonmuslim, tetap diminta untuk mengenakan hijab dengan alasan toleransi antaragama.
Mengetahui video pemaksaan menutup aurat tersebut terjadi di Malioboro, Pemda DIY pun angkat suara.
Sekda DIY, Baskara Aji saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta pada Senin, 29 Agustus 2022 meminta semua pihak menghormati keberagaman DIY.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp24,17 Triliun untuk 3 Bansos Ini, Sri Mulyani: Segera Cair
Mereka tidak boleh melakukan pemaksaan pada orang lain yang memiliki perbedaan keyakinan.
"Maka yang melakukan pemaksaan (pemakaian hijab) mohon jangan melakukan hal seperti itu karena kekerasan atau pemaksaan terhadap hal-hal yang tidak semestinya itu justru nanti akan kontraproduktif terhadap keamanan dan ketentraman masyarakat," paparnya yang dikutip dari SuaraJogja.id -- jaringan AyoSemarang.
Menurut Aji, Pemda DIY sebenarnya sudah mengingatkan pada semua pihak untuk bisa menghormati keberagaman DIY.
Baca Juga: Sinopsis Drakor 49 Days, yang Cengeng Nggak Usah Nonton! Tayang di NET TV Mulai 29 Agustus 2022
Sebagai miniatur Indonesia, banyak masyarakat dari berbagai suku, ras dan agama yang tinggal dan hidup berdampingan di kota ini.
Karenanya aksi pemaksaan pemakaian hijab di Malioboro yang menjadi salah satu ikon pariwisata di DIY mestinya tidak dilakukan.