regional

Moderasi Beragama, Kepala Kesbangpol Batang: Manusia Lahir dari Sebuah Perbedaan

Kamis, 15 September 2022 | 16:20 WIB
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang Agung Wisnu Barata saat dialog Penguatan Moderasi Beragama Bagi Pelajar, di SMAN 1 Subah, Kabupaten Batang, Kamis 15 September 2022.

BATANG, AYOSEMARANG.COM – Generasi muda yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini sedang mencari jati diri. Namun, Jika dalam prosesnya menggunakan media yang tidak tepat, berpotensi akan menimbulkan tindakan yang salah.
 
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang Agung Wisnu Barata saat dialog Penguatan Moderasi Beragama Bagi Pelajar, di SMAN 1 Subah, Kabupaten Batang, Kamis 15 September 2022.
 
“Terapkan cara pikir yang benar, yaitu menerapkan nilai-nilai kebenaran dalam berbangsa harus masuk dalam jiwanya,” tegasnya.
 
Bangsa Indonesia sudah memasuki revolusi industri 5.0. Artinya dunia tanpa batas berbasis pada digital.
 
“Era sekarang itu para pemuda masuk ke alam bebas, jika tidak dibatasi oleh nilai-nilai mana yang benar dan yang salah, nanti jadi masalah. Penekanannya pada moderasi beragama, yang arahnya mereka harus ada kesadaran bahwa manusia lahir dari sebuah perbedaan,” ungkapnya.
 
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Batang Subkhi menyampaikan, generasi muda yang telah diedukasi tentang prinsip moderasi beragama, akan menjadi pribadi yang mudah menerima perubahan.
 
“Mereka tidak akan mudah terpengaruh, terkagum-kagum maupun sombong. Mereka akan peduli terhadap kemajuan bangsa,” katanya.
 
Subkhi juga menyampaikan pelajar di tingkat SMA merupakan media yang strategis dalam membentuk karakter, sebelum terjun ke kehidupan sosial seutuhnya.
 
“Apabila sejak di bangku sekolah telah mendapat pemahaman yang baik tentang prinsip moderasi beragama, maka akan mudah menjadi generasi yang toleransi,” tukasnya.
 
Salah satu pelajar, Ahmad Karnoto mengutarakan, toleransi penting bagi pelajar agar bisa hidup berdampingan secara damai dengan kelompok lain.
 
“Jika keberagaman itu sebuah kelebihan maka akan menjadi sebuah kedamaian di dalamnya,” jelasnya.
 
Saling menghargai harus ditanamkan dalam jiwa. Jangan menganggap dirinya paling baik, tapi harus saling melakukan kebaikan bagi sesama umat beragama.
 
Menurutnya, generasi muda yang erat dengan dunia digital, maka harus bisa membentengi diri dengan tidak cepat membagi sebuah informasi yang belum tentu kebenarannya.***

Tags

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB