SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo akhirnya resmi menjadi tahanan Kejaksaan Agung mulai Rabu 5 Oktober 2022.
Artinya, Ferdy Sambo akan segera diadili di persidangan tidak lama lagi.
Selain itu, Ferdy Sambo juga menyampaikan pernyataan permintaan maaf kepada keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Baca Juga: Ferdy Sambo Sewa Orang Ditukar dengan Putri Candrawathi di Penjara, Skenario Apalagi? Ini Faktanya
Sambo minta maaf kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam kasusnya, termasuk ibu dan bapak Brigadir J.
Mantan Kadiv Propam itu mengaku perbuatan membunuh Brigadir J karena marah dan emosional karena dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi di Magelang
Namun, Refly Harun melihat ada kejanggalan dari pernyataan yang disampaikan Sambo.
Menurut Refly, jika Sambo tersulut emosi kenapa pembunuhan terhadap ajudannya sekaan terencana dengan baik.
“tetapi posisi Ferdy Sambo kan Jenderal, dia jenderal perlu merencanakan pembunuhan karena emosi,” ujar Refly dikutip dari YouTube Rafly Harun, Kamis 6 Oktober 2022.
“Karena kalau berbicara emosi itu kan langsung on the spot, sebagai atasan dia langsung panggil anak buahnya Brigadir J, lalu dia marahi, dia tempeleng misalnya, dalam kondisi marah itu bisa jadi dia menembak, kan bisa jadi seperti itu,” sambungnya.
Refly Harun mengaku dirinya dibuat bingung terkait pengakuan Sambo yang tersulut emosi namun pembunuhannya direncanakan.
“Tetapi in ikan seperti terencana, dia marah, dia suruh Bharada E, dia suruh Bripka RR dan barulah ada eksekusi, dan eksekusinya pun bukan dia sendiri yang menembak terlebih dahulu,” lanjutnya.
Selain itu, pakar hukum tata negara itu juga merasa janggal dengan Ferdy Sambo yang seorang jenderal nekat membunuh Brigadir J sebagai Ajudan.