Usai mendengar jawaban Kodir, jaksa lantas meminta ART Ferdy Sambo itu untuk memberikan keterangan di muka persidangan dengan apa adanya.
"CCTV hidup apa enggak?" tanya jaksa.
"Setahu saya mati," jawab Kodir lalu terdiam seperti kebingungan.
"Kalau mati kenapa kamu terangkan begitu?" kata jaksa.
"Siap salah," jawab Kodir.
CCTV tersebut diketahui mengalami kerusakan sejak kasus pembunuhan Brigadir J muncul.
Sementara, rekaman CCTV bisa menjadi bukti penting dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Sementara itu, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso merasa heran dengan jawaban para ajudan dan ART Ferdy Sambo.
Menurut hakim, pada saat ditanya oleh para penasihat hukum Ferdy Sambo, asisten rumah tangga tersebut menjawab begitu lancar.
"Tadi ditanya Jaksa seperti sakit gigi, terutama Kodir nih," kata Hakim Wahyu, dikutip ayosemarang.com dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis 10 November 2022.
Baca Juga: Apa yang Diungkapkan Adzan Romer Sampai Hadirin Sidang Tertawa? Ternyata Sebut Brigadir J....
Sebelumnya, Mantan hakim agung, Gayus Lumbuun, mengingatkan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi dan Kodir, untuk tidak memberikan kesaksian palsu di persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Sebab, memberikan kesaksian palsu dapat disanksi dengan hukuman selama tujuh tahun, sesuai ketentuan dalam KUHP Pasal 242 Ayat 1.
Gayus menjelaskan, ancaman pidana kesaksian palsu ini cukup tinggi karena sangat merugikan proses penegakan hukum. *** (Syarifuddin)