AYOSEMARANG.COM -- Susi ART Ferdy Sambo kini kembali jadi sorotan usai dirinya dihadirkan kembali ke di persidangan kasus pembunuhan Brijadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Dalam persidangan yang digelar di PN Jakarta Selatan tersebut, diketahui Susi bersaksi untuk terdakwa Kuat Maruf dan Bripka RR alias Ricky Rizal belum lama ini.
Dalam kesaksiannya tersebut Susi ART Ferdy Sambo turut mengungkap situasi detik-detik sebelum Brigadir J dibunuh.
Susi ART Ferdy Sambo juga membeberkan perihal situasi situasi rumah pribadi Ferdy Sambo yang berada di Jalan Saguling dan Duren Tiga Jakarta Selatan sebelum terjadi insiden pembunuhan.
Sesaat sebelum Brigadir J dibunuh Susi ART Ferdy Sambo benar-benar menganggap tak ada sesuatu yang janggal ataupun mencurigakan saat rombongan dari Magelang sampai di Jakarta.
Susi ART Ferdy Sambo juga menuturkan Putri Candrawathi batal isoman setelah sampai di Jakarta, melansir dari Suara.co, jejaring AyoSemarang.com.
Situasi detik-detik Brigadir J dibunuh versi Susi ART Ferdy Sambo
Susi diminta Majelis Hakim untuk menceritakan keadaan setelah rombongan keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sampai di Jakarta setelah dari rumah pribadinya di Magelang.
“Sesampainya tiba di Jakarta siapa saja yang PCR?” tanya Majelis Hakim.
Susi menjelaskan kegiatan Putri Candrawathi dan dirinya di rumah Saguling.
“Setahu saya cuman Ibu (Putri Candrawathi yang PCR) duluan. (Setelah itu) ibu naik ke lift, terus saya. Selebihnya saya tidak tahu. Karena saya langsung ke kamar untuk beres beres barang-barang saya, terus saya mandi terus masuk kamar istirahat terus ketiduran,” urainya menjawab.
Majelis Hakim juga lanjut menanyakan aktivitas Susi setelah itu. Pasalnya, dalam keterangan sebelumnya disampaikan bahwa Susi sempat tertidur dan dibangunkan untuk diajak ke rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga.
“Kapan saudara dibangunkan untuk ikut ke sana (rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga)? Siapa yang bangunkan saudara?” tanya Hakim.
“Om Daden (ajudan Sambo),” jawabnya