SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Bencana gempa bumi yang terjadi pada daerah rawan Garut, Jawa Barat, menimbulkan spekulasi dalang kepada Sesar Garsela yang dianggap tidak berbahaya sejak 2008 silam.
Meski kehadirannya telah diakrabi sejak 2008, Sesar Garsela diketahui tidak berbahaya karena hanya mendatangkan goncangan gempa bumi skala kecil tak terkecuali pada daerah rawan seperti Garut dan sekitaran Jawa Barat biasanya.
Tapi apakah Sesar Garsela yang aktif sejak 2008 itu benar-benar tidak berbahaya untuk dikhawatirkan bagi masyarakat Jawa Barat? Apalagi dengan kabar terjadinya gempa bumi yang melanda Garut beberapa hari ini.
Terjadinya gempa baru-baru ini yang berkekuatan Magnitudo 6,4 di hari Sabtu 3 Desember 2023pukul 16.49 WIB diketahui dirasakan sejumlah wilayah hingga Cianjur.
Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti masyarakat kalau gempa Garut itu tak ada hubungannya dengan gempa Cianjur.
Tidak ada hubungannya karena lahir dari sumber yang berbeda keduanya.
Apalagi isu lain yang juga mengatakan kalau gempa terbaru tersebut bersumber dari Sesar Garsela.
Melalui akun Twitter, pihak BMKG melalui orang bernama Daryono memberikan komentar singkat terkait gosip tersebut.
"Gempa Garut akibat deformasi dalam slab Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jabar di kedalaman 109 km," cuit Daryono pada akun Twitter @DaryonoBMKG.
Disebut Intraslab Earthquake karena gempa jenis ini punya karakter memancarkan energi keluar yang lebih besar ketimbang gempa sepantarannya yang datang dari sumber lain.
Menurut laman Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, aktivitas penunjaman atau subduksi atau juga disebut sebagai gempa bumi intraslab adalah penyebabnya.
Baca Juga: Belum Banyak Tahu, 7 Sesar Aktif di Jawa Tengah Termasuk di Semarang, Rawan Gempa!