AYOSEMARANG.COM -- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata memiliki wilayah rawan gempa bumi yang menyebar hingga 27 kecamatan, karena ada sesar yang aktif.
27 kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dianggap sebagai daerah rawan gempa bumi karena memiliki sesar aktif yang potensial.
Di wilayah dengan sesar aktif di DIY ini, memiliki potensi akan terjadi bencana gempa bumi.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Ikan Koi yang Sayang Kamu Lewatkan, No 3 Benar-Benar Bikin Syok
Sebanyak 27 kecamatan di DIY itu juga sudah ditetapkan menjadi daerah rawan gempa, sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan guna meminimalisir kerentanan.
DIY merupakan wilayah yang pernah mengalami bencana gempa di tahun 2006 lalu.
Kini DIY masih mempunyai sesar aktif yang merupakan dasar dalam penetapan daerah rawan bencana gempa, sebagaimana tertuang dalam Perda No.5/2019 tentang rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).
Menilik kejadian gempa tahun 2006 lalu, Kretek utara hingga Prambanan merupakan wilayah yang terkena dampak paling parah.
Baca Juga: Sering Mengajukan tapi Selalu Gagal Dapat Pinjaman? Simak 5 Cara Lolos Survey KUR BRI 2022 di Sini
Melalui dasar tersebut, kemudian kawasan yang berpotensi terdampak sesar aktif akhirnya ditetapkan sebagai wilayah rawan bencana.
Sejumlah kecamatan terdampak itu terdapat di 3 daerah berbeda, di antaranya Bantul, Kulonprogo, serta Sleman.
Total 27 kecamatan di DIY dengan potensi terdampak yaitu:
16 kecamatan di Kabupaten Bantul: Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, Sewon, dan Srandakan.