AYOSEMARANG.COM -- Berubahnya mekanisme Prakerja menjadi skema normal, membawa pertanyaan terkait apakah Kartu Prakerja 2023 akan berbeda dengan tahun lalu? Simak informasi lengkapnya dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di artikel ini.
Berbeda dengan tahun lalu yang menggunakan skema semi bansos, Menko Airlangga Hartarto mengonfirmasi bahwa Kartu Prakerja 2023 akan kembali menerapkan skema normal, di mana program akan difokuskan pada peningkatan kompetensi bagi masyarakat usia produktif di Indoensia.
Penerapan skema normal pada Kartu Prakerja 2023 tentunya membawa beberapa perubahan dalam ketentuan pelaksanaan program tersebut selama setahun ke depan. Melalui program Indonesia Bicara TVRI, Menko Airlangga menyampaikan beberapa perbedaan ketentuan program ini.
Berikut enam perbedaan ketentuan yang akan diterapkan pada skema normal kartu Prakerja 2023 dan skema semi bansos di tahun 2022:
Pertama, Prakerja 2022 lebih berfokus pada penguatan ekonomi masyarakat terdampak COVID-19 melalui program bantuan insentif dan pelatihan kompetensi.
Sedangkan Prakerja 2023 lebih berfokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja melalui berbagai kelas.
Kedua, jenis pelatihan yang tersedia di Prakerja 2023 telah dirancang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini. Tujuan dari rancangan ini supaya kelas yang tersedia mampu menjadi jembatan bagi para penerima dengan kebutuhan di lapangan.
Ketiga, jika di tahun sebelumnya semua kelas dialkukan secara online, Prakerja 2023 akan dilakukan secara hybrid. Maksudnya, beberapa pelatihan di wilayah tertentu juga akan dilakukan secara offline atau tatap muka.
Keempat, di tahun 2022 insentif yang diberikan kepada peserta sejumlah Rp2,4 juta. Di tahun ini, insentif yang akan diberikan kepada peserta senilai Rp600 ribu.
Jumlah insentif tersebut ditentukan karena mengingat tujuan awal dari program Prakerja memang untuk program pendidikan kerja bagi masyarakat usia produktif di Indonesia.
Kelima, biaya pelatihan dan waktu pelatihan dari Prakerja 2023 akan lebih masif atau meningkat. Proses pelatihan yang semula hanya 6 jam, kini membutuhkan waktu minimal 15 jam. Sedangkan biaya pelatihan yang semula senilai Rp1,5 juta kini naik menjadi Rp3,5 juta.
Baca Juga: Harga HP Oppo A17 Terbaru Januari 2023, Pasti Puas Foto-Foto Pakai Kamera 50MP dan Baterai 5000mAh