AYOSEMARANG.COM -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) menemukan fakta mengejutkan pada sidang pembacaan tuntutan terdakwa Kuat Maruf dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Senin 16 Januari 2023.
JPU menyatakan bahwa Brigadir J tidak melakukan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi seperti pengakuan istri Ferdy Sambo itu.
Namun, JPU menyimpulkan bahwa justru yang terjadi adalah perselingkuhan antara Brigadir J dengan Putri Candrawathi.
"Kami menanggapi bahwa keterangan ahli Reni Kusumawardhan tentang pemerkosaan Putri Candrawathi bertentangan dengan keterangan ahli lain setelah disumpah di pengadilan," kata jaksa dikutip dari siaran KOMPAS TV, Senin, (16/1/2023).
"Dengan kata lain, menurut ahli poligraf, Putri Candrawathi terindikasi berbohong selama diperiksa dan ditanya apakah Anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang, yang juga tercantum dalam berita acara pemeriksaan," tambah jaksa.
Menurut jaksa, pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi bisa dijadikan motif jika dikuatkan dengan alat bukti mendukung.
Berawal dari kesaksian Ferdy Sambo dari Susi ART dan terdakwa Richard Eliezer yang mengatakan tidak mengetahui adanya pelecehan pada tanggal 7 Juli 2022.
Yang mematahkan keterangan ahli Reni Kusumawardhan, di mana ia membeberkan keterangan saksi bisa menjadi bukti terjadinya pelecehan seksual.
Bukti lebih lanjut, Putri Candrawathi tidak mandi, membersihkan badan dan mengganti pakaiannya setelah dugaan pelecehan seksual itu terjadi.
Padahal ada saksi ART perempuan Susi yang bisa membantunya.
Dari sudut pandang JPU, perilaku saksi Putri Candrawath yang sama sekali tidak memeriksakan diri ke dokter pascadugaan pelecehan seksual juga janggal.