SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Meskipun masih beberapa tahun beberapa tahun lagi, namun Pilpres 2024 sudah santer dibicarakan.
Apalagi banyak surveri dilakukan terkait siapa tokoh yang mendapat banyak dukungan menjadi capres di Pilpres 2024.
Seperti yang dilakukan Maarif Institute Jakarta yang menyebut terdapat tiga kelompok capres yang berpotensi besar maju di Pilpres 2024.
Baca Juga: Muncul Dukungan Airlangga Hartarto Capres di Semarang, Airpres Jateng Siap Konsolidasi
"Pertama, tokoh dengan dukungan kuat partai dan memiliki jabatan publik serta elektabilitasnya tinggi," ujar Peneliti Maarif Institute Jakarta, Endang Tirtana, dikutip daru Suara.com, 13 Desember 2021.
Khusus kelompok tersebut, ia merujuk kepada nama Maarif Institute Jakarta yakni Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini.
"Prabowo menjadi satu-satunya nama, sehingga tidak heran jika Gerindra yakin untuk kembali mengusung Prabowo sebagai capres," ujarnya.
Kedua, tokoh-tokoh dengan dukungan kuat partai dan memiliki jabatan publik, tetapi elektabilitasnya rendah atau sedang. Tokoh itu merujuk kepada Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Menurut Endang, nama-nama tersebut harus mencari pasangan yang mampu menaikkan elektabilitasnya dan memperluas dukungan koalisi untuk maju di Pilpres 2024.
Terakhir, kelompok atau tokoh-tokoh minim dukungan partai dan memiliki jabatan publik dan elektabilitas tinggi atau sedang. Sebagai contoh Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Erick Thohir.
Baca Juga: Bursa Pilpres 2024, Pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir Ungguli Prabowo-Puan
"Mereka berpeluang menjadi kuda hitam, baik sebagai capres ataupun cawapres dengan menjaga elektabilitas serta merebut dukungan partai-partai," ujarnya.
Indikator misalnya, ujar dia, membuat dua model simulasi tiga pasangan capres-cawapres. Model pertama, Prabowo-Puan 29,6 persen, Ganjar-Airlangga 28,8 persen dan Anies-Erick 28,2 persen.
Model kedua, Ganjar-Erick memiliki elektabilitas 31,1 persen, Anies-Sandi 30,8 persen dan Prabowo-Puan 28,1 persen.