Update Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Rugi! Akun Twitter Ini Sebut Pasokan Mie Instan Terganggu

photo author
- Jumat, 25 Februari 2022 | 11:25 WIB
Update Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Rugi! Akun Twitter Ini Sebut Pasokan Mie Instan Terganggu (Pixabay.com)
Update Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Rugi! Akun Twitter Ini Sebut Pasokan Mie Instan Terganggu (Pixabay.com)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- World War 3, update perang Rusia-Ukraina, Indonesia rugi!

Sebuah akun Twitter memberikan analisis kerugian yang akan dialami Indonesia jika perang Rusia-Ukraina terus terjadi.

Bahkan kerugian itu menyasar pasokan mie instan yang terganggu.

Baca Juga: World War 3 Segera Terjadi? Presiden Ukraina Akan Berikan Senjata Kepada Warganya yang Membela Negara

Sebuah akun Twitter, @4s**, memberikan analisis terkait kerugian Indonesia jika perang Rusia-Ukraina terus terjadi.

Seperti diketahui agresi militer Rusia atas Ukraina mulai diberlakukan Kamis 24 Februari 2022 kemarin.

Hingga hari ini agresi yang dilakukan oleh militer Rusia belum ada tanda-tanda berhenti.

Baca Juga: Penyebab Rusia dan Ukraina Terus Memanas hingga Ancaman World War 3

Akun Twitter tersebut menjelaskan, jika Ukraina merupakan salah satu negara pemasok gandum terbesar di Indonesia saat ini, di samping Australia dan Argentina.

Dengan perang yang terus berkecamuk, bukan tidak mungkin pasokan gandum terganggu. Akibatnya produk makanan yang terbuat dari gandum, termasuk mie instan, akan terganggu produksinya.

Baca Juga: Akar Masalah Rusia-Ukraina hingga Ancaman World War 3 di Depan Mata

"Ukraina sumber gandum terbesar buat Indonesia. Harga gandum bakal naik. Pengaruh ke produk turunan kayak mie instan juga bakal naik. Kasian anak kos yg hobi makan mie instan, terdampak perang padahal gak tau apa apa," cuitnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik, Ukraina memang merupakan salah satu negara pemasok gandum terbesar ke Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Sumber: Twitter, Badan Pusat Statistik

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X